Ntvnews.id, Jakarta - Teka-teki kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan, masih menyisakan tanda tanya besar. Polisi memastikan tidak ada unsur tindak pidana dalam kematian pria kelahiran Sleman, Yogyakarta pada 15 Juli 1986 ini. Polisi menyebut, Arya Daru meninggal karena kehabisan nafas.
Kendati begitu, publik mencurigai kematian janggal Arya Daru. Namun, di balik misteri tewasnya alumni Fakultas Ilmu Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM) ini, mencuatnya nama seorang wanita.
Adalah wanita bernama Farah, yang diduga memiliki kedekatan khusus dengan Arya membuat publik bertanya-tanya tentang siapa sebenarnya Farah.
Nama Farah pertama kali mencuat setelah diketahui bahwa Arya sempat menghabiskan waktu bersama sosok perempuan tersebut di pusat perbelanjaan Grand Indonesia, Jakarta, pada Senin, 7 Juli 2025. Setelah berbelanja, Arya memesan taksi dan disebut hendak menuju bandara. Namun, perjalanan itu mendadak berubah arah.
"Perlu kami sampaikan korban keluar dari Grand Indonesia setelah berbelanja bersama temannya rencana ke bandara," ujar Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Wira, saat dikonfirmasi Selasa kemarin, 21 Juli 2025.
Baca Juga: Buntut Kasus Arya Daru, DPR akan Usut Cara Kerja di Kemlu
Arya Daru (FB Arya Daru)
Namun tak lama setelah taksi berjalan sekitar 200–300 meter, Arya tiba-tiba meminta sopir mengubah arah menuju kantornya di Gedung Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jakarta. Di gedung itulah, Arya berada selama 1 jam 26 menit, tepatnya di lantai 12, sebelum akhirnya ditemukan tewas.
Sosok Farah sendiri telah dimintai keterangan oleh penyidik. “Sudah,” kata Kombes Wira saat ditanya apakah Farah telah diperiksa sebagai saksi.
Namun saat ditanya lebih jauh soal kedekatan Farah dan Arya, ia enggan membeberkan detail lebih lanjut. “Kami tidak bisa sampaikan karena privasi,” jawabnya singkat.
Misteri pun kian menguat. Praktisi hukum dan HAM, Nicholay Aprilindo, bahkan menyoroti langsung keterlibatan sosok Farah dalam kasus ini. Ia menduga ada keterlibatan oknum tertentu sehingga Polda Metro Jaya harusnya menggandeng pihak POM untuk mengungkap kasus ini. Kendati begitu, belum ada keterangan resmi dari pihak tertentu terkait kabar ini.
Barang bukti lakban dalam kasus penemuan mayat pegawai negeri sipil Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Arya Daru Pangayunan (ADP). (Antara)
Ia mempertanyakan status Farah dan keterkaitannya dengan Arya secara lebih dalam. Ia menyebut seharusnya polisi itu menyebut siapa Farah dan bagaimana hubungannya dengan almarhum, polisi juga harusnya mengungkap apakah Farah sudah menikah atau belum.
Meski pihak kepolisian menyatakan tidak ditemukan unsur pidana, desakan publik untuk mengungkap lebih dalam latar hubungan pribadi Arya dengan sosok Farah seolah menjadi tekanan tersendiri bagi penyidik.