BMKG Tegaskan Peringatan Dini Tsunami Masih Berlaku, Warga Diminta Tetap Waspada

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Jul 2025, 21:06
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono saat memaparkan kondisi terkini pemantauan muka air laut seiring diterbitkannya peringatan dini tsunami sejumlah perairan Indonesia, dalam konferensi pers bersama Badan Nasional Pemanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Rabu, 30 Juli 2025. Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono saat memaparkan kondisi terkini pemantauan muka air laut seiring diterbitkannya peringatan dini tsunami sejumlah perairan Indonesia, dalam konferensi pers bersama Badan Nasional Pemanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Rabu, 30 Juli 2025. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan bahwa peringatan dini tsunami yang dikeluarkan masih aktif. Hal ini disampaikan menyusul masih terdeteksinya osilasi atau variasi ketinggian muka air laut di beberapa stasiun pemantauan.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta pada Rabu malam, 30 Juli 2025 menjelaskan bahwa pihaknya belum bisa mencabut peringatan tsunami karena gelombang laut dapat mengalami penguatan secara tiba-tiba, terutama di fase akhir osilasi.

“Kadang osilasi non-linear pada fase terakhir juga bisa membuat osilasi dan amplifikasi tinggi gelombang. Oscillation in the late phase itu bisa bikin kenaikan signifikan,” kata Daryono.

Menurutnya, kehati-hatian sangat diperlukan karena meskipun di beberapa titik tren osilasi mulai melemah, masih ada potensi kenaikan tiba-tiba pada tinggi gelombang laut. Salah satu indikasi tersebut terekam di stasiun pengukur pasang surut (tide gauge) Depapre, Jayapura, Papua.

Berdasarkan data yang dikumpulkan hingga pukul 16.00 WIT, grafik dari tide gauge Depapre menunjukkan fluktuasi yang cenderung normal dengan variasi kecil sekitar lima sentimeter. Namun, setelah pukul 17.00 WIT, terjadi peningkatan osilasi yang signifikan dengan amplitudo mencapai sekitar 20 sentimeter dan fluktuasi yang lebih cepat.

Pola ini menurut Daryono menjadi indikasi adanya anomali yang sesuai dengan osilasi tsunami atau non-linear oscillationyang masih berlangsung. Karena itulah, kata dia, BMKG belum mencabut peringatan tsunami karena potensi peningkatan gelombang laut secara mendadak masih mungkin terjadi.

Lima provinsi yang hingga kini berada dalam status waspada terhadap potensi tsunami adalah Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat. Peringatan tersebut diterbitkan oleh BMKG setelah terjadinya gempa besar bermagnitudo 8,7 yang mengguncang wilayah Kamchatka, Rusia, pada Rabu pagi.

BMKG juga mengimbau masyarakat yang berada di wilayah pesisir agar tetap berada di tempat yang aman dan menjauhi area pantai sampai ada informasi resmi terkait pencabutan status peringatan tsunami.

BMKG akan terus bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dalam memantau data dari stasiun pasang surut dan menyampaikan pembaruan informasi secara berkala kepada masyarakat, guna memastikan langkah-langkah penanggulangan tetap terkoordinasi dengan baik.

(Sumber: Antara)

x|close