Pemprov Papua Barat Pastikan Manokwari Aman dari Tsunami

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Jul 2025, 20:26
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani bersama sejumlah Forkopimda menggelar konferensi pers terkait potensi tsunami di Manokwari, Rabu malam 30 Juli 2025. ANTARA/Fransiskus Salu Weking Wakil Gubernur Papua Barat Mohamad Lakotani bersama sejumlah Forkopimda menggelar konferensi pers terkait potensi tsunami di Manokwari, Rabu malam 30 Juli 2025. ANTARA/Fransiskus Salu Weking (Antara)

Ntvnews.id, Manokwari - Pemerintah Provinsi Papua Barat memastikan bahwa Kabupaten Manokwari kini dalam kondisi aman dan tidak lagi berada dalam status waspada tsunami setelah gempa bumi yang terjadi di wilayah Kamchatka, Rusia.

Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, dalam pernyataannya pada Rabu malam di Manokwari menjelaskan bahwa berdasarkan prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), potensi tsunami diperkirakan terjadi sekitar pukul 16.18 WIT. Namun, hingga dua jam setelah waktu tersebut, tidak ada gejala signifikan yang terpantau.

"Situasi bisa dikatakan normal setelah dua jam dari waktu yang perkirakan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)," kata Lakotani.

Ia menambahkan bahwa sebelum pukul 16.18 WIT, pemerintah daerah telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat pesisir untuk segera menjauhi pantai dan mencari tempat yang lebih tinggi sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi tsunami.

Langkah peringatan dini ini diambil sebagai bentuk mitigasi risiko dari bencana tsunami serta memberi waktu yang cukup bagi warga untuk melakukan evakuasi secara mandiri.

"Sekarang sudah kondusif, jadi kami minta masyarakat bisa kembali ke rumah masing-masing," ujar Lakotani.

Baca Juga: Sri Mulyani Gelontorkan Rp2,14 Triliun untuk Sekolah Rakyat dari APBN 2025

Agus Susilo, seorang prakirawan dari BMKG Stasiun Klimatologi Rendani Manokwari, menerangkan bahwa kawasan pesisir memang memiliki potensi terdampak tsunami, meskipun gelombang yang mungkin terjadi diperkirakan tidak lebih dari 0,5 meter.

BMKG telah melakukan pengamatan intensif melalui sistem monitoring tsunami baik nasional maupun internasional. Lembaga tersebut juga mengeluarkan rekomendasi agar seluruh aktivitas di wilayah pesisir dihentikan sementara demi keselamatan warga.

Peringatan dini tsunami ini mencakup wilayah Indonesia timur, termasuk Sulawesi Utara, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya dengan klasifikasi Warning Tsunami PD-2.

Tujuh wilayah di Tanah Papua yang sempat masuk dalam kategori waspada tsunami antara lain adalah Manokwari, bagian utara Raja Ampat, Biak Numfor, Supiori, bagian utara Sorong, Jayapura, serta Sarmi.

(Sumber: Antara)

TERKINI

Load More
x|close