Ntvnews.id, Jakarta - Perilaku tidak senonoh yang dilakukan oleh sepasang muda-mudi di kawasan Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kebon Nanas, wilayah Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur, menimbulkan keresahan di kalangan masyarakat setempat.
Peristiwa tersebut terekam dalam sebuah video yang tersebar di media sosial, menunjukkan pasangan tersebut sedang melakukan tindakan mesum di area pemakaman pada Minggu, 27 Juli 2025.
Seorang warga yang tinggal di sekitar lokasi, berinisial BR (39), saat ditemui pada Selasa, 29 Juli 2025 di Jakarta Timur, mengungkapkan bahwa kejadian serupa telah berulang kali terjadi di tempat tersebut.
Baca Juga: Suporter Timnas Indonesia U-23 Tumpah Ruah di GBK Jelang Lawan Vietnam
Minimnya penerangan dan kurangnya pengawasan di lingkungan TPU dinilai menjadi faktor yang membuka peluang bagi pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk berbuat asusila.
"Sudah sering kejadian begitu di sini, kadang ketahuan malah. Kita juga malu, resah sendiri jadinya. Ini kan bukan tempat untuk mereka begituan," ujar BR.
Suasana yang sepi di sekitar lokasi makam, baik di pagi maupun malam hari, kerap dijadikan tempat untuk berpacaran bahkan melakukan tindakan mesum.
"Biasanya sih pengamen dari luar main berbuat seenaknya di sini. Di sini juga kan ada gubuk ilegal, itu jadi pancingan juga buat mereka berbuat mesum," tambah BR.
Baca Juga: Menteri Imipas: Paspor Riza Chalid Sudah Dicabut, Terpantau di Malaysia
Menurut BR, terdapat ratusan kepala keluarga (KK) yang bermukim di bangunan liar di sekitar TPU Kebon Nanas, yang turut mempengaruhi kondisi keamanan dan kenyamanan area tersebut.
"Kalau boleh tegas, pemerintah jangan ragu tindaklanjuti kayak gini. Tempat dipakai buat mesum segala macam ini sudah menyangkut moral, ga baik," tegasnya.
Sementara itu, warga lainnya yang berinisial IT (37) menuturkan bahwa gubuk liar di area tersebut diketahui dilindungi oleh pihak tertentu. Selain aktivitas asusila, mereka juga melakukan pencurian pagar besi dari makam.
"Merasa punya bekingan, mereka ya sesuka hati buat asusila, kadang berhubungan di area makam, kadang di gubuk itu," ungkap IT.
Baca Juga: Line Up Timnas Indonesia U-23 Vs Vietnam: Jens Raven Starter, Arkhan Fikri Cadangan
IT juga menjelaskan bahwa sejumlah warga penghuni gubuk kerap menawarkan jasa sebagai calo pemakaman kepada keluarga yang sedang berduka, meminta bayaran antara Rp3 hingga Rp5 juta. Namun, praktik pungutan liar ini kerap digagalkan oleh petugas makam.
"Jadi ada orang sedang berduka, seperti kemarin saya ketemu langsung, itu keluarga mengaku bayar Rp3 juta. Untungnya sama petugas makam diberitahu bahwa gratis, jadi gagal dah," tutur IT.
Masyarakat berharap Pemerintah Kota Jakarta Timur (Jaktim) segera melakukan penataan menyeluruh terhadap area TPU Kebon Nanas, termasuk dari sisi infrastruktur dan pengawasan.
"Jadi bisa untuk mencegah kejadian yang tidak pantas, bisa mengembalikan kesakralan dan fungsi utama dari TPU, juga sebagai tempat peristirahatan terakhir yang layak dan terhormat," kata IT.
(Sumber: Antara)