15 warga Thailand Tewas Akibat Serangan Roket Kamboja

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Jul 2025, 19:46
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Warga mengungsi di Thailand, menyusul bentrokan di perbatasan Thailand-Kamboja pada 24 Juli 2025. Warga mengungsi di Thailand, menyusul bentrokan di perbatasan Thailand-Kamboja pada 24 Juli 2025. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat tajam setelah serangan roket dari wilayah Kamboja menewaskan sedikitnya 15 warga Thailand.

Kementerian Kesehatan Masyarakat Thailand mengonfirmasi bahwa hingga Jumat, 25 Juli 2025, sebanyak 14 warga sipil dan seorang personel militer telah kehilangan nyawa, sementara 46 lainnya mengalami luka-luka, sebagian besar adalah warga sipil.

Sehari sebelumnya, laporan awal menyebutkan 12 korban tewas, terdiri dari 11 warga sipil dan satu tentara, serta 28 korban luka. Namun jumlah korban terus bertambah seiring upaya pencarian dan evakuasi yang dilakukan oleh tim gabungan militer dan kepolisian.

Salah satu serangan paling mematikan terjadi di sebuah SPBU di Provinsi Sisaket, Thailand. Roket yang menghantam fasilitas tersebut menewaskan sembilan orang.  Jenazah mereka baru berhasil ditemukan pada Jumat pagi saat tim penjinak bom menyisir lokasi untuk membersihkan

puing-puing dan mencari amunisi aktif yang belum meledak.

Perang Thailand vs Kamboja <b>(ANTARA)</b> Perang Thailand vs Kamboja (ANTARA)

Tim evakuasi juga menemukan serpihan roket di sekitar area yang hancur akibat ledakan. Pemeriksaan lebih lanjut dilakukan guna memastikan tidak ada sisa bahan peledak yang membahayakan warga sekitar.

Serangan ini diduga merupakan dampak langsung dari memanasnya sengketa perbatasan antara Thailand dan Kamboja yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Ketegangan terbaru dipicu oleh klaim atas Candi Preah Vihear, sebuah situs warisan dunia UNESCO yang terletak di wilayah perbatasan kedua negara. Dalam beberapa minggu terakhir, situasi di perbatasan telah memanas akibat insiden ranjau darat dan pengusiran diplomat oleh kedua negara.

Ketegangan pun memuncak menjadi konfrontasi bersenjata, termasuk penggunaan artileri berat dan serangan roket yang menyasar wilayah sipil di sekitar area candi yang disengketakan.

(Sumber: Antara)

TERKINI

600 Artefak Bersejarah Dicuri, Polisi Minta Bantuan Warga

Luar Negeri Jumat, 12 Des 2025 | 07:50 WIB

NATO Tantang Putin Soal Perdamaian Ukraina

Luar Negeri Jumat, 12 Des 2025 | 07:39 WIB

Seskab Teddy Soal Kunjungan Prabowo ke Pakistan: Historis Penting

Luar Negeri Jumat, 12 Des 2025 | 07:39 WIB

Mantan Presiden Bolivia Luis Arce Ditangkap Terkait Kasus Korupsi

Luar Negeri Jumat, 12 Des 2025 | 07:39 WIB

Ribu-ribut China ke Meksiko

Luar Negeri Jumat, 12 Des 2025 | 07:37 WIB

Turis Inggris Kena Cacar Monyet Usai Liburan ke Asia

Luar Negeri Jumat, 12 Des 2025 | 07:32 WIB

Junta Myanmar Serang Rumah Sakit, Lebih dari 30 Tewas

Luar Negeri Jumat, 12 Des 2025 | 07:30 WIB

Menteri di Korsel Mundur Usai Dituduh Terima Dana Ilegal

Luar Negeri Jumat, 12 Des 2025 | 07:26 WIB

Via Telepon, Prabowo–MBS Bahas Progres Kampung Haji Indonesia

Luar Negeri Jumat, 12 Des 2025 | 07:21 WIB
Load More
x|close