Ntvnews.id, Jakarta - Isu air Danau Toba yang berubah keruh seperti lumpur masih jadi sorotan masyarakat Sumatera Utara. Warna biru kehijauan yang jadi ikon kebanggaan Sumut kini berubah total, membuat banyak pihak khawatir dan bertanya-tanya: Apa yang sebenarnya terjadi?
Gubernur Sumut Bobby Nasution akhirnya buka suara, menegaskan bahwa saat ini pihaknya masih menunggu hasil resmi dari uji laboratorium yang dilakukan terhadap sampel air Danau Toba.
“Sampel sudah diambil, sekarang tinggal tunggu hasil lab-nya. Kalau memang ada zat kimia atau apa pun yang tersebar, itu nanti bisa terlihat dari hasil penelitian,” jelas Bobby kepada wartawan.
Namun, ia juga mengungkap satu kemungkinan sementara berdasarkan diskusi dengan para ahli.
View this post on Instagram
“Salah satu dugaan karena menurunnya muka air Danau Toba, tapi tetap kita tunggu hasil lab yang akurat,” lanjutnya.
Bobby belum bisa menjawab apakah fenomena ini akan memengaruhi status Danau Toba sebagai kawasan strategis nasional maupun destinasi wisata unggulan.
“Kalau ini karena faktor alam atau cuaca, ya tidak bisa kita salahkan siapa-siapa. Tapi tetap kita tindak lanjuti,” ucapnya singkat.
Sementara itu, fenomena keruhnya air Danau Toba mulai ramai diperbincangkan sejak pekan kedua Juli 2025, terutama di kawasan Waterfront City Pangururan hingga ke Desa Tanjung Bunga, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.