AHY: Sistem All Indonesia Jadi Terobosan Integrasi Layanan Penerbangan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Jul 2025, 07:35
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis
thumbnail-author
Editor
Bagikan
Menko AHY Menko AHY (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) memulai uji coba sistem layanan terpadu bernama All Indonesia di tiga bandara utama di Indonesia, yakni Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali, dan Bandara Juanda di Jawa Timur.

"Uji coba sebuah sistem baru yang secara serentak kami lakukan di tiga bandara di Soekarno-Hatta, Juanda Surabaya, Jawa Timur dan yang ketiga di bandara I Ngurah Rai, Denpasar, Bali," ujar Menteri Koordinator IPK, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), usai meninjau langsung pelaksanaan uji coba di Tangerang pada Kamis, 24 Juli 2025.

AHY menyampaikan bahwa penerapan sistem ini telah berjalan sesuai dengan yang direncanakan, terutama dalam hal integrasi berbagai layanan yang sebelumnya dijalankan secara terpisah oleh sejumlah lembaga pemerintahan.

"Ini akan menggabungkan empat aplikasi yang terpisah selama ini, yang pertama tentu yang dikelola Kementerian Imigrasi dan lain sebagainya menjadi layanan aplikasi All Indonesia," katanya.

Empat layanan yang dimaksud mencakup aplikasi milik Kementerian Keuangan, Kementerian Kesehatan, Badan Karantina Indonesia, serta Direktorat Jenderal Imigrasi. Semuanya kini dikonsolidasikan ke dalam satu platform terpadu bernama All Indonesia.

Menurut AHY, sistem ini merupakan langkah inovatif yang diyakini akan mempermudah masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan terkait perjalanan udara, khususnya dalam konteks penerbangan internasional. Selain itu, langkah ini juga ditujukan untuk mendukung sektor pariwisata.

"Ke depan uji coba ini tentunya butuh waktu untuk mengetahui apa saja yang terus diperbaiki dan disempurnakan. Pada saatnya akan diberlakukan secara umum dan berlaku untuk semua, namun saat ini uji coba ini diterapkan pada maskapai Garuda untuk penerbangan internasional," jelasnya.

Ia menambahkan bahwa sistem terpadu ini akan memfokuskan pengelolaan pada layanan keimigrasian, bea cukai, kekarantinaan, dan kesehatan, yang diharapkan bisa menciptakan pengalaman baru bagi pengguna jasa bandara.

"Jadi ini lengkap semuanya, terintegrasi dan sekali lagi harapannya ini memudahkan. Dan ini satu semangat dengan apa yang selalu ditekankan oleh Presiden Prabowo Subianto bahwa Indonesia adalah negara besar sebagai sangat potensial menjadi destinasi pariwisata kelas dunia," ungkapnya.

Lebih lanjut, AHY menegaskan bahwa pemerintah akan terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan terhadap setiap aspek dari sistem layanan ini, termasuk menjamin keamanan data pengguna.

"Jadi harus aman betul, tidak boleh nanti ada yang datanya disalahgunakan dan lain sebagainya. Maka kita akan sempurnakan," tuturnya.

Ia juga menyampaikan harapan agar penerapan sistem All Indonesia ini dapat memberikan dampak positif terhadap peningkatan jumlah wisatawan asing maupun investasi ke Indonesia.

"Di tahun 2024 misalnya wisatawan ataupun international passengers itu sekitar 2,7 juta yang landing di Bandara Soekarno-Hatta, sedangkan di Denpasar, Bali, di Ngurah Rai itu 14 jutaan dan di Surabaya 1,5 juta ini berpotensi dan bisa bertambah terus seiring dengan pertumbuhan ekonomi," kata dia.

(Sumber: Antara)

TERKINI

Load More
x|close