Pramono Soroti Urus Perizinan hingga 12 Tahun di Era AI

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Jul 2025, 14:50
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Pramono Anung Pramono Anung (NTVNews.id/ Adiansyah)

Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menyoroti masih adanya proses perizinan yang memakan waktu hingga 12 tahun, meski saat ini sudah memasuki era Artificial Intelligence (AI).

"Di era Artificial Intelligence masih ada ngurus perizinan sampai 12 tahun. Saya bilang stop," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Kamis, 24 Juli 2025. 

Pramono mencontohkan perizinan ini mengenai kasus Koefisien Lantai Bangunan (KLB) yang dialami pemilik Hotel Pullman.

Baca Juga: Pramono: Pemanfaatan AI Bantu Turunkan Kemacetan Jakarta

"Kebetulan pemiliknya teman saya. Begitu ketemu dia bilang, saya sudah 12 tahun mengurus KLB-nya ini. 'Hah? 12 tahun?' Waktu itu saya spontan aja. Mau gak saya urusin 6 hari selesai? Atau 2 minggu selesai? Tapi kita appraisal bareng-bareng dan transparan," ucapnya. 

"Singkat cerita, deal. Gak lebih dari 2 minggu, selesai. Angkanya mengejutkan dan dibayar. Dan inilah yang akan saya gunakan untuk pola membangun Jakarta," sambung dia. 

Pramono Anung  <b>(NTVNews.id/ Adiansyah)</b> Pramono Anung (NTVNews.id/ Adiansyah)

Pramono Anung menekankan pentingnya proses yang cepat, transparan, dan berbasis data. Awalnya ia menawarkan durasi penyelesaian 18 hari, namun ternyata bisa dipercepat hingga 15 hari, berkat dukungan sistem digital dan AI.

Baca Juga: Pramono: Digitalisasi Transaksi Keuangan Solusi Atasi Aksi Pencopetan

"Salah satu yang menjadi konstribusi Artificial Intelligence tadi. Kan banyak pola pekerjaan yang berulang. Data yang ada. Dan inilah yang menurut saya yang akan menjadi masa depan pemerintahan di republik ini," ujar Pramono Anung.

Lebih lanjut, Pramono menyinggung soal penerapan Intelligent Traffic Control System (ITCS) untuk mengatasi kemacetan. Saat ini, sistem tersebut baru diterapkan di sekitar 65 titik simpang jalan, dan masih membutuhkan penambahan sekitar 300 titik lagi.

"Saya bilang sama Pak Kepala Dinas Perhubungan. Coba ini di planning, dipersiapkan. Selain TransJabodetabek yang kita benahi. LRT, MRT, TransJakarta, TransJabodetabek, Mikrotrans, JakLinko dan sebagainya kita perbaiki," tambah dia. 

"Saya yakin sistem ini, Intelligent Traffic Control System inilah yang akan merubah wajah Jakarta," tutup Pramono Anung. 

x|close