Ntvnews.id, Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengklaim bahwa banyak pihak yang mendesaknya untuk mencalonkan diri kembali sebagai Presiden untuk masa jabatan ketiga. Namun, pertanyaan pun muncul mengenai keseriusan Trump mempertimbangkan hal tersebut, mengingat masa jabatan ketiga bertentangan dengan Konstitusi AS.
"Begitu banyak orang menginginkan saya untuk melakukannya," ujar Trump merespons usulan agar dirinya menjabat sebagai Presiden AS selama tiga periode, meskipun Amandemen ke-22 Konstitusi AS secara tegas membatasi masa jabatan presiden hanya dua periode penuh, seperti dilansir dari NBC News, Selasa, 6 Mei 2025.
Pernyataan itu diungkapkan dalam wawancara eksklusif bersama acara televisi ternama AS, Meet the Press with Kristen Welker, yang disiarkan pada Minggu, 4 Mei 2025 waktu setempat.
"Tapi itu ada sesuatu yang, sepanjang pengetahuan saya, hal itu tidak diperbolehkan." tambah Trump.
Baca Juga: Sri Mulyani Buka-bukaan Tarif Trump Ancam Ekspor dari RI, Termasuk Barbie dan Hot Wheels
"Saya tidak tahu apakah itu konstitusional ... Tapi, ini bukanlah sesuatu yang ingin saya lakukan," kata Trump, membantah keinginannya untuk menjabat Presiden selama tiga periode.
Ia menegaskan bahwa dirinya berniat menggunakan masa jabatan yang ada untuk membawa perubahan besar dan kemudian menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada tokoh Partai Republik lain.
"Ada banyak orang yang menjual topi 2028, tetapi ini bukanlah sesuatu yang ingin saya lakukan -- Saya ingin menjalani empat tahun yang hebat dan menyerahkannya kepada seseorang, idealnya seorang Republikan yang hebat. seorang Republikan yang hebat untuk meneruskannya," ucapnya.
Saat diminta menyebut nama-nama yang mungkin menjadi penerusnya dari Partai Republik, Trump menyampaikan beberapa kandidat, termasuk Wakil Presiden JD Vance dan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.
"Kami memiliki banyak orang baik dalam partai ini," katanya. "Banyak di antara mereka yang hebat. Saya juga melihat persatuan yang luar biasa," lanjut Trump.
Baca Juga: Jadi Pembicara di Forum NTV Insight, Kadin Sebut Perang Tarif Trump Bisa Untungkan RI
Pernyataan Trump ini menjadi semacam jaminan bagi masyarakat AS yang khawatir ia akan mencoba melemahkan prinsip-prinsip demokrasi dan menggiring negara menuju arah otoritarianisme. Komentar tersebut juga menepis spekulasi bahwa Trump berambisi menjabat Presiden tanpa batas waktu.
Usulan agar Trump menjabat tiga periode telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan ahli hukum dan konstitusi, mengingat Amandemen ke-22 Konstitusi AS secara eksplisit menyebutkan bahwa "tidak seorang pun boleh dipilih untuk jabatan Presiden lebih dari dua kali."
Pada Maret lalu, Trump pernah menyatakan bahwa ia "tidak bercanda" soal kemungkinan mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga, sambil menyiratkan adanya "metode" yang memungkinkan hal itu dapat terjadi.
Namun demikian, untuk mengubah Konstitusi agar membuka jalan bagi masa jabatan ketiga, dibutuhkan dukungan mayoritas dua pertiga dari anggota Kongres AS dan ratifikasi dari sedikitnya 38 dari total 50 negara bagian—sebuah proses yang sangat rumit dan sulit terwujud.