Ntvnews.id, Taheran - Garda Revolusi Iran (IRGC) memperingatkan akan melakukan serangan yang lebih besar jika Israel membalas serangan rudal yang terjadi pada Selasa, 2 Oktober 2024malam. Teheran menegaskan bahwa serangannya berhasil mengenai sebagian besar sasaran militer dan keamanan penting di wilayah Israel.
"Jika rezim Zionis merespons secara militer terhadap operasi ini, yang sesuai dengan hak legal negara ini dan hukum internasional, mereka akan menghadapi serangan yang lebih dahsyat dan menghancurkan," demikian pernyataan IRGC dilansir dari laman berita ISNA, Kamis, 3 Oktober 2024.
Iran mengklaim bahwa serangan rudal tersebut dilakukan "sesuai dengan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa", terutama terkait hak untuk membela diri.
Baca Juga: Iran Ancam Keras AS Tak Ikut Campur dalam Konflik dengan Israel
Dalam pernyataannya, IRGC menyebut bahwa serangan rudal itu merupakan balasan atas pembunuhan tiga tokoh penting oleh Israel dan juga kejahatan yang dilakukan oleh Tel Aviv di Palestina dan Lebanon.
Ketiga tokoh yang disebutkan adalah pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan komandan senior IRGC Abbas Nilforoushan. Haniyeh tewas dalam serangan di Teheran pada akhir Juli, sementara Nasrallah dan Nilforoushan tewas dalam serangan di Lebanon minggu lalu.
Baca Juga: Iran Ungkap Tak Bakal Kirim Pasukan ke Lebanon, Kenapa?
"Sebagai balasan atas kematian syahid Ismail Haniyeh, Hassan Nasrallah, dan komandan IRGC Abbas Nilforoushan, kami menargetkan jantung wilayah pendudukan," tambah pernyataan IRGC.
Selain itu, IRGC juga mengingatkan negara-negara lain untuk tidak ikut campur secara militer dalam mendukung Israel, dengan menyatakan bahwa "kepentingan mereka di kawasan juga akan menjadi sasaran serangan yang kuat" jika terjadi intervensi militer.