Tasya Farasya Bakal Laporkan Ahmad Assegaf Atas Dugaan Penggelapan Dana Perusahaan

Ntvnews.id, Jakarta - Perceraian antara beauty influencer Tasya Farasya dan Ahmad Assegaf kini memasuki babak baru yang lebih serius. Sidang di Pengadilan Agama Jakarta Selatan pada Rabu, 24 September 2025, bukan hanya membahas perpisahan rumah tangga mereka, tetapi juga menguak isu yang sangat besar.

Isu yang dimaksud adalah dugaan penggelapan dana perusahaan bernilai fantastis yang dilakukan Ahmad Assegaf. Kuasa hukum Tasya, Sangun Ragahdo, menegaskan bahwa inti dari gugatan ini adalah hancurnya kepercayaan karena persoalan finansial.

"Yang menjadi titik berat adalah adanya dugaan penggelapan dana perusahaan untuk nominal cukup besar, cukup fantastis," ujarnya di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

Ia menekankan bahwa kasus ini tidak hanya soal kerugian materi, melainkan bentuk pengkhianatan yang mengguncang fondasi kepercayaan yang telah terjalin sejak awal pernikahan.

Baca Juga: Dapat Hak Asuh Anak, Tasya Farasya Tak Ajukan Harta Gono-gini

Dugaan penggelapan itu, menurut tim kuasa hukum, terjadi sejak 2021 saat Ahmad Assegaf dipercaya penuh mengelola keuangan bisnis keluarga. Kendati angka pastinya belum diumumkan secara resmi, rumor di media sosial menyebut jumlah mencapai Rp23 miliar yang disebut-sebut digunakan untuk kepentingan pribadi.

"Dugaan masalah penggelapan itu telah terjadi dari tahun 2021 sejak kepercayaan itu telah diberikan," tambah Ragahdo.

Sebagai langkah awal, pihak Tasya telah menyampaikan somasi terhadap Ahmad.

Baca Juga: Tasya Farasya Akui Tak Terima Nafkah Lahir Batin dari Suami Selama 7 Tahun Pernikahan

"Dan juga terkait dengan dugaan penggelapan itu, kami pun juga melakukan upaya hukum. Kami sudah mengajukan somasi terhadap mantan suami Ibu Tasya, terkait dugaan tersebut. Untuk selanjutnya nanti kita lihat perkembangannya bagaimana," jelasnya.

Selain penggelapan dana, muncul pula isu bahwa Ahmad sempat menggadaikan rumah milik ibunda Tasya. Namun, Ragahdo menegaskan hal itu bukan ranah pihaknya untuk memberikan pernyataan.

"Kami itu ranahnya bukan ke ranah kami. Itu ranahnya bukan, bukan ke ranah kami," katanya. "Kami juga kayaknya nggak elok kalau ngomong itu. Katakan ada, namun nggak ada. Saya nggak bisa memastikan itu," sambungnya.