IHSG Dibuka Naik ke Posisi 8.541, Rupiah Menguat Rp16.655 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 1 Des 2025, 10:35
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/tom)

Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pagi 1 Desember 2025 bergerak menguat seiring dengan optimisme pelaku pasar terhadap data ekonomi dalam negeri yang solid.

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka menguat 32,83 poin atau 0,39 persen ke posisi 8.541,54. 

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,45 poin atau 0,17 persen ke posisi 847,21.

“Secara jangka menengah dan jangka panjang, IHSG masih di area bullish. Diperkirakan IHSG akan bergerak di kisaran 8.470 hingga 8.600 pada pekan ini,” ujar Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam kajiannya.

Baca juga: Purbaya Nilai Rekor Baru IHSG Didorong Optimisme Atas Fondasi Ekonomi RI

Dari dalam negeri, pelaku pasar mencermati data-data perekonomian domestik, di antaranya indeks Purchasing Managers' Index (PMI) Manufacturing, neraca perdagangan, dan inflasi, yang akan dirilis pada Senin ini.

Selain itu, pelaku pasar juga mencermati data cadangan devisa yang akan dirilis pada Jumat (05/12).

Dari mancanegara, pada pekan ini, pelaku pasar menantikan sejumlah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis, termasuk beberapa laporan data yang sudah tertunda.

Data yang akan dirilis, di antaranya Personal Consumption Expenditures (PCE) Price Index bulan September 2025, indeks ISM manufacturing PMI, indeks Michigan Consumer Confidence preliminary, serta ADP Employment bulan November 2025.

Di sisi lain, ekspektasi terhadap penurunan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan Desember 2025, masih menjadi faktor positif. Peluang penurunan suku bunga The Fed di Desember 2025 masih di kisaran 80 hingga 85 persen.

Harapan itu juga mendorong penguatan harga emas di pasar spot sebesar 0,9 persen ke level 4,197 per troy ons pada perdagangan Jumat (28/11). Harga perak juga menguat 3,5 persen pada rekor tertinggi baru di 55 per troy ons.

Dari kawasan Eropa, data inflasi Euro Area akan dirilis pada pekan ini, pelaku pasar menantikan indeks PMI China.

Baca juga: IHSG Tembus Rekor 8.600, Purbaya: Mantap, To The Moon!

Pada perdagangan Jumat (28/11), bursa saham Eropa ditutup menguat, di antaranya Euro Stoxx 50 menguat 0,27 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,27 persen, indeks DAX Jerman menguat 0,29 persen, serta indeks CAC Prancis menguat 0,29 persen.

Bursa saham AS di Wall Street juga ditutup kompak menguat pada perdagangan Jumat (28/11), di antaranya Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 0,61 persen ditutup di level 47.716,42 indeks S&P 500 menguat 0,54 persen ke level 6.849,61, indeks Nasdaq Composite menguat 0,78 persen ditutup di 25.434,94.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 863,91 poin atau 1,67 persen ke 49.408,00, indeks Shanghai menguat 7,26 poin atau 0,18 persen ke 3.895,10, indeks Hang Seng menguat 196,11 poin atau 0,74 persen ke 26.041,00, dan indeks Strait Times menguat 17,24 poin atau 0,38 persen ke 4.540,14.

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Senin 1 Desember 2025 di Jakarta bergerak menguat 20 poin atau 0,12 persen menjadi Rp16.655 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.675 per dolar AS.

x|close