Purbaya Yakin Ekonomi RI Kuartal 4 Tembus 5,7 Persen

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Nov 2025, 17:38
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan waktu satu tahun kepada Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) untuk membenahi masalah dalam tubuh instansinya. Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memberikan waktu satu tahun kepada Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) untuk membenahi masalah dalam tubuh instansinya. (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa optimis pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2025 mampu mencapai rentang 5,6 persen hingga 5,7 persen. Ini karena tekanan ekonomi sudah berbalik menuju pemulihan.

“Kami berharap ekonomi di triwulan IV bisa tumbuh 5,6-5,7 persen. Kalau ini terjadi, maka momentum pertumbuhan ekonomi kita sudah berbalik, dari melambat ke arah percepatan. Laju pertumbuhan ekonomi setahun penuh bisa mencapai 5,2 persen,” ujar Purbaya dalam rapat dengan Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Kamis, 27 November 2025.

Sebagai catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2025 berada pada level 4,87 persen, kemudian meningkat menjadi 5,12 persen pada kuartal II, dan kembali melambat menjadi 5,04 persen pada triwulan III.

Adapun salah satu sinyal pemulihan ekonomi, kata Purbaya, terlihat pada pergerakan pasar saham yang naik signifikan. Pada penutupan perdagangan Rabu, 26 November 2025, misalnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menembus rekor baru di posisi 8.602.

Kendati pasar saham kerap dianggap hanya dinikmati oleh kalangan tertentu, tapi Purbaya meyakini rekor baru IHSG menjadi sinyal positif bagi investor jangka panjang bahwa terjadi perbaikan kondisi ekonomi. Pada akhirnya, investor jangka pendek juga akan ikut masuk bila kinerja positif bisa terus dipertahankan.

Purbaya percaya kebijakan penempatan dana pemerintah atau Saldo Anggaran Lebih (SAL) menjadi salah satu faktor pendorong pemulihan ekonomi. Pemerintah mulanya memberikan injeksi dana sebesar Rp200 triliun kepada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) pada 12 September 2025. Kemudian, nilai injeksi ditambah sebesar Rp76 triliun pada 10 November 2025 agar sektor riil dapat makin bergeliat.

Ia mengatakan stimulus itu meningkatkan optimisme masyarakat dan kembali memicu pergerakan ekonomi.

Purbaya merujuk pada data indeks kepercayaan konsumen terhadap kinerja pemerintah oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang meningkat menjadi 113,3 pada Oktober 2025 dari sebelumnya 101,5 pada September 2025.

Dengan membaiknya kepercayaan masyarakat ke kinerja pemerintah, Purbaya yakin demonstrasi ke depan akan bisa berkurang dan pemerintah bersama DPR bisa fokus menciptakan pertumbuhan yang lebih cepat dengan menjalankan program-program yang telah disetujui.

“Kuncinya ke depan adalah kita harus terus jaga momentum perbaikan ini. Jangan sampai hilang sehingga kita bisa menciptakan pertumbuhan yang lebih tinggi lagi. Kalau kita bisa jaga sih, tahun depan kita bisa tumbuh 6 persen dengan tidak terlalu sulit, saya pikir,” tandasnya.

x|close