Hasan Nasbi Minta Purbaya Berhenti Kritik Pejabat Lain: Kalau Mau di Ruang Tertutup

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Okt 2025, 11:30
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, saat menyampaikan komentar terkait isu nampan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga mengandung minyak babi, Kantor PCO, Jakarta, Selasa 26 Agustus 2025. ANTARA/Andi Firdaus/aa. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, saat menyampaikan komentar terkait isu nampan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga mengandung minyak babi, Kantor PCO, Jakarta, Selasa 26 Agustus 2025. ANTARA/Andi Firdaus/aa. (Antara)


Ntvnews.id
, Jakarta - Mantan Kepala Badan Komunikasi Pemerintah (Bakom) Hasan Nasbi menyoroti gaya komunikasi Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang dinilai sering menyentil pejabat lain di ruang publik.

Menurutnya, sikap tersebut dapat berdampak negatif terhadap citra dan soliditas pemerintahan.

“Kalau kita bicara dalam konteks pemerintah, ya sesama anggota kabinet, sesama pemerintah enggak bisa baku tikam terus-menerus di depan umum karena itu akan melemahkan pemerintah,” ucapnya melalui YouTube pribadinya dikutip Senin, 27 Oktober 2025.

Hasan menilai, perbedaan pandangan antarpejabat merupakan hal wajar.

Baca juga: Menkeu Purbaya Sebut Kualitas Coretax Selevel Buatan Anak SMA

Namun, ia mengingatkan sebaiknya kritik disampaikan dalam ruang tertutup agar tidak menimbulkan kesan pemerintah tidak kompak.

“Kalau mau baku tikam di ruang tertutup, mau saling koreksi, mau saling marah-marah, mau saling debat, mau tunjuk-tunjukan di ruang tertutup. Tapi kalau di ruang terbuka, kita nanti akan meng-entertain orang yang tidak suka dengan pemerintah,” bebernya.

Menurutnya, jika kebiasaan saling sindir di depan publik terus berlanjut publik akan menilai pemerintah sebagai kelompok yang mudah diadu domba dan tidak solid.

“Misalnya menteri berantem sama gubernur, mungkin hari ini kita melihatnya jadi hiburan. Tapi kalau lama-kelamaan orang akan melihat ini sebagai ketidak-solidan pemerintah,” kata dia.
“Padahal soliditas pemerintah itu penting sekali. Konsolidasi kekuasaan itu penting sekali,” tegasnya.

Hasan menilai, perbedaan pandangan mengenai kebijakan publik masih wajar selama tidak saling menjatuhkan satu sama lain.

“Kalau ceplas-cepnya mengenai kebijakan dan lain-lain enggak apa-apa. Tapi kalau saling melemahkan antar pejabat nanti akan berantakan,” lanjutnya.

Baca juga: Banyak yang Ngadu soal Pajak dan Bea Cukai, Purbaya: Saya Datangi Langsung Orangnya

Terakhir, ia mengingatkan agar perbedaan pendapat sebaiknya tidak dipertontonkan lagi ke publik.

Sebab, dalam jangka panjang bisa melemahkan kepercayaan publik terhadap pemerintah.

“Dalam jangka waktu yang panjang, publik akan merasa, Ah ini pemerintah gampang dipecah belah nih. Pemerintah gampang diadu domba, gampang digergaji. Terus interview aja Pak Purbaya. Hari ini si A kena setrum, besok si B kena sengat, besok si C kena bakar, besok si D kena gitu ya,” tandasnya.

x|close