Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menjadi pembicara dalam dialog bersama CEO Forbes, Steve Forbes, pada acara Forbes Global CEO Conference 2025 yang berlangsung di The St. Regis, Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025.
Dalam sesi tanya jawab tersebut, Steve Forbes menanyakan langkah-langkah yang harus dilakukan agar perusahaan asing tertarik berinvestasi di Indonesia serta mampu mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Prabowo menyampaikan optimisme tinggi terhadap target tersebut.
"Saya pikir 8% sangat mungkin dicapai, seperti yang saya sebutkan sebelumnya," katanya.
Ia kemudian menjelaskan beberapa program pemerintah yang diyakini akan memberikan efek besar terhadap penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi nasional. Salah satunya adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disebut mampu membuka 1,5 juta lapangan kerja melalui pendirian 30.000 dapur di berbagai provinsi.
"Para ahli ekonomi mengatakan kepada saya bahwa pertumbuhan 1% akan menciptakan 400 ribu pekerjaan. Nah kita sudah menciptakan 1,5 juta pekerjaan. Itu berarti 3%," ujar Prabowo.
Baca Juga: 83,5% Publik Puas Kinerja Prabowo, Kementerian ESDM Dinilai Paling Pro Rakyat
Selain MBG, ia juga menyinggung program Koperasi Merah Putih yang melibatkan 81.000 koperasi di seluruh Indonesia, berpotensi menghasilkan banyak lapangan kerja tambahan serta mendorong peningkatan penjualan produk UMKM seperti telur, sayuran, ikan, daging, dan garam.
Dengan berkembangnya sektor riil tersebut, Prabowo meyakini para investor akan semakin tertarik menanamkan modalnya di Indonesia.
"Saya pikir begitu, ekonomi yang tumbuh, kalau orang-orang ini punya uang, apa yang mereka lakukan? mereka akan membeli sepatu, pakaian, ingin memperbaiki rumah, mungkin ingin membeli motor, televisi," ungkapnya.
Menurut Prabowo, situasi ini akan menciptakan siklus ekonomi positif yang menarik bagi investor besar.
"Jadi saya pikir ini jalannya. Tentu saja para pemain besar juga ingin berinvestasi di hal-hal yang besar bukan?" lanjutnya.
Lebih jauh, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia memiliki cadangan mineral kritis seperti nikel dan bauksit yang menjadi daya tarik besar bagi investasi global. Ia juga menyebut adanya potensi eksplorasi minyak dan gas baru, termasuk 30.000 hingga 40.000 sumur tua yang dapat dioptimalkan menggunakan teknologi modern.
Baca Juga: Menlu Sebut Prabowo Dianggap Figur Solutif dan Pembawa Perdamaian di Forum Dunia
"Kami menemukan ada sekitar 30.000 sampai 40.000 sumur lama yang dengan teknologi baru bisa meningkatkan hasilnya. Jadi saya pikir ada banyak peluang investasi dan Indonesia harus menjadi negara yang menarik banyak minat investasi karena tidak banyak ekonomi di dunia saat ini yang tumbuh," ujar Prabowo.
Presiden menutup penjelasannya dengan menyoroti stabilitas ekonomi Indonesia yang saat ini mampu tumbuh sekitar 5%, di tengah kondisi ekonomi global yang stagnan di kisaran 1% hingga 2% di negara-negara maju.
Melalui pandangan tersebut, Prabowo menegaskan optimisme bahwa Indonesia berada di jalur yang tepat menuju pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan mampu mencapai target 8% dalam beberapa tahun ke depan.