Bos AirAsia Ungkap Banyak Armada Baru Akan Datang ke Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Okt 2025, 22:03
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
CEO of Capital A Tony Fernandes usai sesi wawancara khusus dalam acara Forbes Global CEO Conference, di Jakarta, Rabu 15 Oktober 2025. ANTARA/Muzdaffar Fauzan CEO of Capital A Tony Fernandes usai sesi wawancara khusus dalam acara Forbes Global CEO Conference, di Jakarta, Rabu 15 Oktober 2025. ANTARA/Muzdaffar Fauzan (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - CEO Capital A, induk maskapai AirAsia, Tony Fernandes mengungkapkan bahwa pihaknya akan mendatangkan banyak armada pesawat baru ke Indonesia. Langkah ini merupakan bagian dari rencana besar perusahaan untuk memperkuat jaringan penerbangan dan memperluas rute internasional dari Indonesia.

“Kami sudah memesan 350 unit pesawat. Banyak dari pesawat itu akan datang ke Indonesia,” kata Tony dalam sesi wawancara khusus bersama Antara pada ajang Forbes Global CEO Conference di Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025.

Ia menambahkan, pihaknya menargetkan penambahan armada hingga 100 unit untuk operasi di Indonesia, dari yang saat ini berjumlah 30 unit. Nilai investasinya disebut mencapai miliaran dolar AS.

Baca Juga: Soal Pembelian Pesawat Boeing, Prabowo: Saya Bertekad Besarkan Garuda, Kita Butuh Pesawat Baru

Tony menjelaskan bahwa AirAsia sedang berada pada tahap akhir pembicaraan dengan sejumlah produsen pesawat seperti Embraer, Airbus, dan Comac.

“Banyak pesawat ini akan datang ke Indonesia. Kita berada di proses terakhir,” ujarnya. Dengan penambahan armada baru tersebut, AirAsia juga berencana membuka lebih banyak rute domestik maupun internasional untuk memperluas konektivitas.

Sebelumnya, Tony menyampaikan antusiasmenya untuk membangun rute penerbangan internasional baru dari dan ke Indonesia, menjadikan Jakarta sebagai salah satu hub utama AirAsia di kawasan Asia.

“Dengan merek dan jaringan kami, kami bisa membangun beberapa rute menarik dari Asia Utara, Australia, dan Timur Tengah ke Indonesia,” ujarnya. Tony menilai, luasnya wilayah Indonesia justru menjadi peluang besar untuk memperluas layanan penerbangan di dalam negeri. 

(Sumber: Antara)

x|close