Ntvnews.id, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa proses negosiasi tarif resiprokal antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) telah memasuki tahap finalisasi, setelah mendapat persetujuan langsung dari Presiden Prabowo Subianto dan Presiden AS Donald Trump.
“Sekarang finalisasi perjanjian dengan Amerika Serikat yang principle agreement-nya sudah disetujui oleh Bapak Presiden Prabowo dan Presiden Trump,” ujar Airlangga di Jakarta, Kamis, 9 Oktober 2025.
Ia menjelaskan bahwa saat ini tim dari kedua negara tengah melakukan penyusunan dokumen hukum atau legal drafting secara intensif guna mematangkan kesepakatan tersebut.
“Kami berharap, waktu tidak terlalu lama ini juga bisa segera diselesaikan,” kata Airlangga.
Lebih lanjut, Airlangga memaparkan bahwa pembebasan tarif akan diterapkan secara timbal balik berdasarkan jenis komoditas yang menjadi keunggulan masing-masing negara.
“Pada prinsipnya, pembebasan tarif akan diberlakukan kepada komoditas yang bisa ditanam di Indonesia tetapi tidak bisa ditanam di Amerika Serikat. Begitu juga sebaliknya. Artinya seperti kelapa sawit, kakao, cokelat, itu mereka memberikan tarif nol,” tuturnya.
Baca Juga: B50 Masuki Tahap Uji Jalan, Menko Airlangga Targetkan Implementasi 2026
Presiden AS Donald Trump sebelumnya telah menetapkan tarif impor resiprokal untuk Indonesia sebesar 19 persen, turun dari angka awal 32 persen. Penurunan tarif tersebut merupakan hasil dari proses negosiasi intensif antara kedua pemimpin melalui sambungan telepon.
Di sisi lain, tim negosiasi Indonesia yang dipimpin oleh Menko Airlangga juga melakukan pembicaraan langsung di Washington D.C. guna menurunkan beban tarif yang awalnya dianggap terlalu tinggi bagi produk ekspor Indonesia.
Sebagai bagian dari kesepakatan, Indonesia berkomitmen untuk membeli produk energi dari Amerika Serikat senilai 15 miliar dolar AS, serta produk agrikultur sebesar 4,5 miliar dolar AS. Selain itu, Indonesia juga sepakat untuk membeli 50 unit pesawat Boeing baru, mayoritas tipe Boeing 777.
Presiden Prabowo Subianto mengakui bahwa negosiasi dengan Presiden Trump berlangsung cukup alot sebelum akhirnya mencapai titik temu.
"Saya bicara dengan Presiden Donald Trump, ya alhamdulillah juga perundingan alot akhirnya ada kesepakatan. Kita juga istilahnya memahami kepentingan-kepentingan mereka, mereka memahami kepentingan kita dan kita sepakati," kata Presiden Prabowo di Jakarta pada 16 Juli 2025.
Kepala negara menegaskan bahwa setiap keputusan yang diambil telah melalui pertimbangan matang, termasuk memperhatikan perlindungan terhadap tenaga kerja Indonesia sebagai prioritas utama dalam kebijakan ekonomi nasional.
(Sumber: Antara)