Airlangga: Penutupan Pemerintah AS Hambat Negosiasi Tarif dengan Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Okt 2025, 13:45
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (7/10/2025) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (7/10/2025) (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa penutupan sementara pemerintahan Amerika Serikat (US government shutdown) telah menghambat proses negosiasi tarif antara Indonesia dan AS untuk sejumlah komoditas strategis asal Indonesia.

“Jadi tim negosiasi berunding melalui Zoom, tetapi dengan adanya shutdown di Amerika, itu termasuk kita juga kena. Kena shutdown, artinya negosiasi sementara terhenti,” ujar Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 7 Oktober 2025.

Meski negosiasi sempat tertunda, Airlangga memastikan pihaknya akan segera berkomunikasi dengan Kantor Perwakilan Dagang AS atau United States Trade Representative (USTR) untuk memperoleh kepastian mengenai kelanjutan pembahasan tarif tersebut.

Baca Juga: Airlangga Pede Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen Tercapai Lewat Paket Stimulus

“Jadi mengenai jadwal belum bisa dipastikan karena pemerintah Amerika kan sekarang sedang shutdown. Jadi kita monitor perkembangan,” katanya.

Pemerintah Indonesia menargetkan agar sejumlah komoditas unggulan dapat terbebas dari tarif impor sebesar 19 persen yang diberlakukan AS. Menurut Airlangga, beberapa komoditas yang menjadi prioritas dalam negosiasi antara lain kelapa sawit, karet, dan kakao.

“Karena belum selesai semuanya, dokumennya belum selesai, maka tentu kita lihat ke depannya seperti apa. Kita sudah ada, tapi sekarang kan problemnya semua masalahnya legal scrubbing, jadi detail. Yang ini akan lebih detail daripada apa yang diumumkan secara terbuka beberapa waktu yang lalu,” ujar Airlangga.

Diketahui, Pemerintah Federal AS tengah mengalami penutupan (shutdown) sejak Rabu, 1 Oktober 2025 akibat kebuntuan di Kongres dalam meloloskan rancangan undang-undang pendanaan. Penutupan ini merupakan yang pertama dalam hampir tujuh tahun terakhir.

Baca Juga: Motif Pelaku Tembak Pria yang Sedang Bonceng Istri, Sakit Hati saat Pinjam Uang

Akibat shutdown tersebut, ratusan ribu pegawai federal harus mengambil cuti tanpa gaji, sejumlah layanan publik ditangguhkan, dan rilis data ekonomi pun berpotensi tertunda. Shutdown terjadi beberapa jam setelah Senat AS gagal meloloskan RUU pendanaan jangka pendek yang seharusnya menjaga operasional pemerintahan tetap berjalan sementara waktu.

(Sumber: Antara)

 
 
 
x|close