Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menugaskan tim khusus untuk memeriksa Kilang Pertamina Internasional (KPI) Refinery Unit II Dumai, Riau, yang mengalami kebakaran pada Rabu 1 Oktober 2025 malam. Langkah ini diambil guna memastikan penyebab pasti insiden tersebut.
“Tim saya belum pulang dari lokasi (kebakaran),” kata Bahlil setelah menghadiri acara peluncuran logo baru BPH Migas di Jakarta, Kamis, 2 September 2025.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, menjelaskan bahwa tim kementerian sudah berangkat menuju lokasi sejak Kamis pagi. Ia menambahkan, laporan yang diterima dari PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) menunjukkan bahwa insiden tersebut tidak mengganggu proses produksi.
“Kalau laporan semalam yang saya dapat dari GM-nya, tidak ada gangguan. Tetap berproduksi, tetap beroperasi,” ujarnya.
Baca Juga: Kebakaran Kilang Dumai, Pertamina: Tak Ada Korban Jiwa, Operasional Aman
Kebakaran di Kilang Dumai dilaporkan terjadi sekitar pukul 20.30 WIB pada Rabu (1/10) malam, disertai suara ledakan cukup keras. Namun, tim tanggap darurat kilang berhasil memadamkan api di salah satu unit operasional dan mengendalikan situasi pada pukul 23.20 WIB.
Saat ini, investigasi mendalam sedang dilakukan untuk menemukan penyebab kebakaran sekaligus menyusun langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang.
Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Dumai, Agustiawan, memastikan bahwa pasokan bahan bakar minyak (BBM) tetap aman pasca insiden tersebut.
Mengutip informasi dari laman resmi PT Kilang Pertamina Internasional, Kilang Dumai merupakan kilang pengolahan minyak terbesar ketiga di Indonesia dengan tingkat kompleksitas (NCI) 7,5. Kilang ini memiliki kapasitas total 170 MBPOD dengan produk utama berupa Solar, Avtur, Pertalite, Pertadex, MFO-LS, LSFO, UCO, NBF, smooth fluid, LPG, hingga Green Coke.
(Sumber: Antara)