Nurdin Tampubolon Ingatkan Risiko Pemindahan Cadangan Negara dari BI ke Perbankan Nasional

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Sep 2025, 20:21
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Presiden Komisaris NT Corp, Nurdin Tampubolon. Presiden Komisaris NT Corp, Nurdin Tampubolon. (NTV)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Komisaris NT Corp, Nurdin Tampubolon, menilai rencana pemindahan cadangan keuangan negara dari Bank Indonesia (BI) ke perbankan nasional perlu dikaji secara hati-hati. Menurutnya, kebijakan ini memang dapat mempercepat aliran dana ke sektor riil, tetapi juga menyimpan risiko besar bila tidak ada kontrol yang ketat.

“Cadangan investasi selama ini ada di Bank Indonesia. Saya dulu waktu di Komisi XI seperti itu. Jadi memang dari cara atau tata kelola cadangan itu, juga bisa disalurkan ke sektor riil melalui perbankan nasional dan institusi keuangan lainnya,” ujarnya dalam program Dialog Prime Nusantara TV bertajuk Arah Ekonomi di Tangan Menteri Keuangan Baru, Kamis malam, 11 September 2025.

Ia menilai, langkah tersebut punya sisi positif karena bisa mempercepat penyaluran dana ke sektor-sektor yang membutuhkan, baik BUMN maupun swasta.

Baca Juga: Nurdin Tampubolon Beberkan Hal-hal yang Perlu Diantisipasi Menkeu Purbaya

“Jadi mungkin untuk menghambat birokrasi yang lebih panjang, sehingga bisa langsung cepat di dalam waktu,” katanya.

Namun, Nurdin mengingatkan bahwa percepatan ini tidak boleh mengorbankan aspek pengawasan.

“Apabila ini tanpa kontrol, ini juga cukup berisiko. Jadi menurut pendapat saya, harus benar-benar dikaji dengan baik kalau nanti jumlahnya besar,” tegasnya.

Ia pun menyarankan agar penyaluran cadangan dilakukan secara proporsional, bukan seluruhnya sekaligus.

Baca Juga: Nurdin Tampubolon: Stabilitas Politik dan Transparansi Birokrasi Jadi Kunci Keberhasilan Menkeu Purbaya

“Mungkin bisa diatur sekian persen daripada stok cadangan kita disalurkan langsung ke bank pemerintah, sisanya tetap mengendap dulu. Jangan itu diambil semua. Bahayanya, apabila terjadi paceklik, uang tidak ada, kering dia,” jelasnya.

Lebih jauh, Nurdin menekankan pentingnya selektivitas dalam menyalurkan cadangan tersebut. Menurutnya, dana hanya boleh masuk ke sektor-sektor yang benar-benar bisa menghasilkan imbal hasil besar bagi negara.

“Proses distribusi ke sektor riil harus selektif, harus yang betul-betul nanti sektor yang dibiayai ini bisa menghasilkan uang yang jauh lebih besar lagi. Itu gunanya investasi,” tandasnya.

x|close