Rosan Beri Kabar Baik, Tarif Impor AS Untuk Tembaga Jadi 0 persen

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Agu 2025, 22:25
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyampaikan kabar menggembirakan terkait tarif impor Amerika Serikat terhadap komoditas Indonesia. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyampaikan kabar menggembirakan terkait tarif impor Amerika Serikat terhadap komoditas Indonesia. (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani menyampaikan kabar menggembirakan terkait tarif impor Amerika Serikat (AS) terhadap komoditas Indonesia. 

Seperti diketahui,  Presiden AS Donald Trump menurukan tarif impor untuk Indonesia yang semula 32 persen menjadi 19 persen.

Rosan mengungkap bahwa tarif impor untuk copper atau tembaga asal Indonesia telah disetujui menjadi 0 persen, setelah melalui proses negosiasi perdagangan.

"Kebetulan untuk copper (tembaga) kita 0 persen sudah disetujui. Copper 0 persen," ucap Rosan di Jakarta, Rabu 6 Agustus 2025.

Baca juga: Rencana Trump Naikkan Tarif Produk Farmasi hingga 250 Persen

Lebih lanjut, Rosan menyebut bahwa Indonesia juga tengah mengupayakan pengurangan tarif impor untuk nikel dan sejumlah komoditas lainnya. 

"Ada beberapa barang yang sedang kita mintakan, tetapi yang baru saja itu copper, dan kelihatannya nikel dan yang lain-lain itu akan disetujui juga, mungkin tidak 0 persen, tetapi jauh di bawah 19 persen," bebernya.

Sebelumnya,  Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa negosiasi tarif antara Indonesia dengan Amerika Serikat (AS) masih terus berlanjut.

Mendag berharap kesepakatan akhir bisa tercapai sebelum September 2025.

"Resiprokal kita dapat 19 persen itu berlaku 7 hari setelah tanggal 31 Juli. Sekarang proses negosiasi juga masih terus berjalan sebenarnya. mudah-mudahan sebelum 1 September sudah selesai," ucap Mendag dalam konferensi pers, Senin 4 Agustus 2025.

Baca juga: Tarif AS Berlaku 7 Agustus, Pertamina Tunggu Regulasi Terkait Impor Minyak

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia menargetkan penurunan tarif tambahan untuk beberapa komoditas tertentu, khususnya produk yang tidak diproduksi oleh AS.

"Paling tidak di dalam proses negosiasi nanti kita juga ingin mendapatkan penurunan tarif seperti komoditas yang tidak dimiliki atau tidak diproduksi oleh AS," bebernya.

x|close