Nurdin Tampubolon: Presiden Prabowo Sudah Memulai Jalan Kemandirian Teknologi, Saatnya RI Bangun Industri Sendiri

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Jul 2025, 19:05
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis
thumbnail-author
Editor
Bagikan
Presiden Komisaris NT Corp, Dr Nurdin Tampubolon dalam Dialog Prime di Nusantara TV Presiden Komisaris NT Corp, Dr Nurdin Tampubolon dalam Dialog Prime di Nusantara TV (Youtube: Nusantara TV)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Komisaris NT Corp, Nurdin Tampubolon, menilai langkah Presiden Prabowo Subianto yang mendorong hilirisasi dan negosiasi perdagangan dengan Amerika Serikat adalah awal penting menuju kemandirian industri dan teknologi Indonesia. Ia menekankan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk keluar dari ketergantungan pada industri relokasi asing dan membangun kekuatan produksi berbasis teknologi anak bangsa.

“Ini sekarang sudah di-start oleh Pak Prabowo ya. Pertama, seperti yang saya katakan, kita harus membangun teknologi sendiri, karena sumber daya ada di situ. Membatasi sumber daya kita, jangan main ekspor lagi barang setengah jadi. Aturannya harus diperketat. Ini harus serius menangani itu,” tegas Nurdin dalam Program NTV Prime Nusantara TV edisi 'Prabowo Lobi Trump, Tarif Impor AS Turun', Rabu, 16 Juli 2025

Menurutnya, eksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran tanpa rencana jangka panjang akan menjadi beban bagi generasi mendatang. Ia menekankan bahwa pembangunan industri hilir tidak akan ada artinya jika bahan bakunya sudah habis saat industrinya baru mulai berjalan.

“Kalau tidak, kerusakan atau habisnya sumber daya kita ini akan menjadi beban generasi berikutnya,” katanya.

Baca Juga: Nurdin Tampubolon: Lobi Prabowo-Trump Jadi Kunci Turunnya Tarif, Peluang Besar Ekspor RI ke AS

Nurdin secara khusus mengkritik praktik relokasi industri asing ke Indonesia yang menurutnya justru menahan kemajuan teknologi dalam negeri

“Janganlah industri relokasi yang masuk ke sini, karena teknologinya mereka sendiri, keuntungannya pun mereka sendiri. Jadi apabila kita membangun industri kita dengan cost yang sedikit besar, tetapi manfaatnya ke depan, kita akan menjadi negara yang besar,” ujarnya.

Ia mencontohkan langkah NT Corp yang saat ini tengah membangun pusat penelitian dan pengembangan teknologi swasta sebagai bagian dari upaya membangun kemandirian industri berbasis riset nasional.

“Apabila kita punya industri otomotif sendiri, bukan industri yang relokasi dari luar ke Indonesia, tapi teknologi anak bangsa. Ini yang telah kita jajaki sekarang di NT Corp. Namanya kita bangun private research institution development. Itu kita bangun," ucapnya.

Baca Juga: Produk AS Masuk ke RI Bebas Tarif, Nurdin Tampubolon: Indonesia Tetap Diuntungkan

Nurdin juga menyinggung pentingnya mengoptimalkan lembaga riset nasional seperti LIPI dan BRIN agar tidak hanya menjadi institusi administratif, tetapi benar-benar berfungsi sebagai penggerak inovasi industri nasional.

“Dan kita sudah ada riset-riset kita seperti di LIPI, BRIN, segala macam. Supaya bisa digerakkan dengan benar,” tambahnya.

Dalam konteks global, Nurdin memuji langkah Presiden Prabowo yang berhasil melobi Presiden AS Donald Trump untuk menurunkan tarif impor produk Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen. Menurutnya, keberhasilan ini bukan hal kecil, mengingat Trump dikenal sebagai negosiator ulung dan pebisnis tangguh.

“Ini suatu kemajuan yang dilakukan oleh presiden kita, Pak Prabowo, dengan hilirisasinya juga bisa menurunkan tarif dengan Presiden Trump. Trump ini adalah seorang entrepreneur, Trump ini adalah jagoan lobi, tapi Pak Prabowo bisa menang, terima kasih saya sampaikan,” ungkap Nurdin.

Baca Juga: Trump Turunkan Tarif Impor Produk RI Jadi 19 Persen, Nurdin Tampubolon: Angin Segar Dunia Usaha Indonesia

Ia menekankan bahwa kemenangan diplomasi ini akan percuma jika tidak diikuti dengan transformasi nyata dalam kebijakan industri nasional.

“Jangan sampai sumber daya alam kita itu dikuras ke luar negeri. Eksploitasi yang besar-besaran saat ini harus ditinjau kembali dengan baik agar manfaat keberlangsungan industri berikutnya tetap ada,” pungkasnya.

Dengan hilirisasi yang semakin digalakkan, teknologi yang dikembangkan sendiri, serta visi jangka panjang berbasis riset, Nurdin meyakini Indonesia berada di titik awal kebangkitan industri nasional yang berdaulat dan berdaya saing tinggi.

x|close