Nurdin Tampubolon: Lobi Prabowo-Trump Jadi Kunci Turunnya Tarif, Peluang Besar Ekspor RI ke AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Jul 2025, 18:51
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis
thumbnail-author
Editor
Bagikan
Presiden Komisaris NT Corp, Nurdin Tampubolon, menegaskan bahwa Indonesia tetap diuntungkan dalam hubungan dagang dengan Amerika Serikat (AS).  Presiden Komisaris NT Corp, Nurdin Tampubolon, menegaskan bahwa Indonesia tetap diuntungkan dalam hubungan dagang dengan Amerika Serikat (AS).

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Komisaris NT Corp, Nurdin Tampubolon, menilai pertemuan langsung antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadi titik krusial di balik kebijakan pemangkasan tarif impor produk Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen.

Menurutnya, momen diplomatik tersebut merupakan langkah strategis yang membuka peluang besar bagi peningkatan ekspor nasional ke pasar Amerika.

“Yang pertama adalah lobi dari tim ekonomi dan pembicaraan antara Trump yang tadi pagi dengan Pak Prabowo itu menjadi kunci. Saya nggak tahu apa yang mereka bicarakan, tetapi pasti sesuatu yang strategis dan hitungan-hitungan yang dilakukan tim negosiasi Indonesia dan juga Pak Prabowo itu sudah benar,” ujar Nurdin dalam keterangannyadalam tayangan NTV Prime bertajuk Prabowo Lobi Trump, Tarif Impor AS Turun, Rabu, 16 Juli 2025.

Ia menegaskan bahwa penguatan daya saing produk nasional harus menjadi prioritas untuk memaksimalkan momentum ini. Menurutnya, keberhasilan diplomasi hanya akan berdampak nyata jika disertai dengan peningkatan kualitas dan kuantitas produksi dalam negeri.

Baca Juga: Trump Turunkan Tarif Impor Produk RI Jadi 19 Persen, Nurdin Tampubolon: Angin Segar Dunia Usaha Indonesia

“Yang penting daya saing produk kita itu dulu ke luar negeri untuk meningkatkan daripada ekspor. Karena bagaimanapun kita harus tingkatkan dulu ekspor,” ucapnya.

Dengan tarif impor produk Indonesia yang kini lebih rendah dibandingkan tujuh negara ASEAN lainnya, Nurdin meyakini produk lokal akan memiliki posisi yang lebih kompetitif di pasar Amerika Serikat.

“Jadi artinya harga barang kita akan lebih murah di AS dan akan lebih banyak masuk. Jadi volumenya akan bertambah. Itu hitungan-hitungannya,” katanya.

Ia menilai, efek langsung dari penurunan tarif tersebut adalah meningkatnya ekspor Indonesia ke Amerika, yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan produksi, baik dari segi jumlah maupun kualitas.

“Itu dia akan menambah ekspor kita. Pasti dia efeknya ke sana. Karena yang lain lebih tinggi tarifnya, tujuh negara ASEAN,” jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Donald Trump menyetujui penurunan tarif impor produk asal Indonesia dari 32 persen menjadi 19 persen. Kebijakan ini dinilai sebagai buah dari lobi diplomatik ekonomi yang dijalankan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan tim ekonomi pemerintah. Langkah ini disambut positif oleh dunia usaha, yang melihatnya sebagai peluang emas untuk menggenjot ekspor sekaligus memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.

x|close