China Terapkan Standar Konsumsi Energi Kendaraan Listrik Pertama di Dunia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Des 2025, 15:32
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Tampak mobil listrik peserta PLN Mobile EVenture 2025 tengah melakukan pengisian daya di SPKLU Center Rest Area 275 A, Tegal, Jawa Tengah. (babel.antaranews.com/PLN) Tampak mobil listrik peserta PLN Mobile EVenture 2025 tengah melakukan pengisian daya di SPKLU Center Rest Area 275 A, Tegal, Jawa Tengah. (babel.antaranews.com/PLN) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah China dilaporkan akan memberlakukan standar nasional wajib terbaru yang mengatur tingkat konsumsi energi kendaraan penumpang listrik murni mulai 1 Januari 2026.

Berdasarkan laporan China Central Television yang dikutip oleh Carnewschina pada Jumat waktu setempat, kebijakan tersebut menjadi standar wajib pertama di dunia yang secara khusus mengatur konsumsi energi kendaraan listrik.

Penerapan aturan baru ini sekaligus menggantikan kerangka rekomendasi yang sebelumnya digunakan di China, sehingga regulasi tersebut kini memiliki kekuatan hukum langsung terhadap model kendaraan listrik murni yang diproduksi setelah diberlakukan.

Standar tersebut secara resmi diberi judul “Batas Konsumsi Energi untuk Kendaraan Listrik Bagian 1 Mobil Penumpang”, yang menetapkan ambang batas konsumsi listrik bersifat mengikat. Ketentuan ini disesuaikan berdasarkan bobot kosong kendaraan serta karakteristik teknis masing-masing model.

Baca Juga: BYD Mantap Menatap 2026, Optimistis Lanjutkan Laju Pertumbuhan Kendaraan Listrik di Indonesia

Regulator China menjelaskan bahwa penetapan batas konsumsi energi dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat konsumsi energi kendaraan listrik murni saat ini, potensi pengembangan teknologi hemat energi, aspek pengendalian biaya, serta karakteristik kinerja pada kategori kendaraan tertentu.

Jika dibandingkan dengan versi rekomendasi sebelumnya, standar wajib terbaru ini memperketat persyaratan konsumsi energi sekitar 11 persen.

Selain itu, standar tersebut memperkenalkan indikator yang lebih beragam untuk mencerminkan perbedaan skenario penggunaan kendaraan dan solusi teknis yang tersedia. Pendekatan ini dimaksudkan untuk mengakomodasi berbagai jalur pengembangan produk serta mendorong penelitian dan penerapan teknologi efisiensi energi di masa mendatang.

Setelah aturan tersebut resmi berlaku, produsen kendaraan akan diwajibkan melakukan peningkatan teknis pada model yang baru diproduksi guna memastikan kepatuhan terhadap standar konsumsi energi yang ditetapkan.

Untuk mobil penumpang listrik murni dengan bobot sekitar dua ton, persyaratan baru menetapkan batas maksimum konsumsi listrik sebesar 15,1 kilowatt-jam per 100 kilometer. Otoritas terkait menyebutkan bahwa setelah dilakukan peningkatan teknis, kendaraan dengan kapasitas baterai yang sama diperkirakan dapat mengalami peningkatan jarak tempuh rata-rata sekitar 7 persen berkat pengurangan konsumsi energi.

Baca Juga: GAC Group Hadirkan Inovasi Baterai All-Solid-State, Siap Terobos Batasan Jarak dan Performa Kendaraan Listrik

Regulasi ini secara khusus hanya berlaku untuk kendaraan penumpang listrik murni dan tidak mencakup model plug-in hybrid maupun kendaraan listrik jarak jauh.

Peningkatan efisiensi yang tercantum dalam dokumen resmi disebut berasal dari peningkatan pada tingkat sistem kendaraan, bukan dari penambahan kapasitas baterai.

Sejumlah kebijakan lanjutan juga akan mengaitkan standar konsumsi energi baru ini secara langsung dengan insentif keuangan. Otoritas China, termasuk Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi, Kementerian Keuangan, serta Administrasi Perpajakan Negara, telah mengeluarkan persyaratan teknis terbaru bagi kendaraan energi baru agar memenuhi syarat pembebasan pajak pembelian pada 2026 dan 2027.

Dalam ketentuan tersebut, mobil penumpang listrik murni diwajibkan memenuhi batas konsumsi energi yang baru agar tetap berhak atas pembebasan pajak pembelian, sehingga kebijakan fiskal selaras dengan target efisiensi yang diatur dalam regulasi.

Bagi produsen otomotif besar China seperti BYD dan Geely, aturan baru ini pada dasarnya meresmikan ambang batas efisiensi yang telah dipenuhi oleh banyak model kendaraan listrik murni terbaru mereka.

Model yang telah memenuhi persyaratan dapat melanjutkan produksi dengan penyesuaian minimal, sementara kendaraan yang tidak memenuhi ketentuan kemungkinan harus menjalani peningkatan teknis atau dihentikan produksinya serta dikeluarkan dari daftar kendaraan yang memenuhi syarat pembebasan pajak pembelian.

Standar ini diperkirakan paling berdampak pada kendaraan dengan bobot sekitar dua ton dan model yang lebih berat, sekaligus mendorong produsen untuk memprioritaskan peningkatan efisiensi energi di seluruh platform dan varian agar tetap kompetitif dalam kerangka regulasi dan kebijakan fiskal yang baru.

(Sumber : Antara)

x|close