Federasi Gimnastik Internasional Support Pemerintah Indonesia Soal Tolak Atlet Israel

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Okt 2025, 13:35
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ketua Umum Federasi Gimnastik Indonesia (FGI) Ita Yuliati memberi pernyataan dalam konferensi pers 53rd FIG Artistic Gymnastics Championship Jakarta 2025 di Indonesia Arena, Jakarta, Jumat 10 Oktober 2025. ANTARA/Arindra Meodia Ketua Umum Federasi Gimnastik Indonesia (FGI) Ita Yuliati memberi pernyataan dalam konferensi pers 53rd FIG Artistic Gymnastics Championship Jakarta 2025 di Indonesia Arena, Jakarta, Jumat 10 Oktober 2025. ANTARA/Arindra Meodia (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Federasi Gimnastik Internasional (FIG) menyatakan dukungan terhadap keputusan pemerintah Indonesia yang tidak mengeluarkan visa bagi atlet Israel untuk mengikuti Kejuaraan Dunia Gimnastik ke-53 (53rd FIG Artistic Gymnastics Championship Jakarta 2025) yang dijadwalkan berlangsung pada 19–25 Oktober di Jakarta.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Federasi Gimnastik Indonesia (FGI), Ita Yuliati, dalam konferensi pers di Indonesia Arena, Jakarta, Jumat. Langkah ini menjadi bentuk penegasan posisi resmi FGI dan FIG di tengah sorotan publik terkait rencana kehadiran delegasi Israel pada ajang olahraga internasional tersebut.

“FIG hari ini sudah menyatakan secara official melalui telepon kepada saya pagi ini, bahwa FIG men-support keputusan yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia,” ujar Ita.

Ita menjelaskan bahwa sejak awal penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah kejuaraan dunia, FGI telah menyampaikan kepada FIG mengenai sensitivitas dan posisi politik Indonesia yang tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

“Karena itu kami meminta kepada FIG agar dapat memahami posisi Indonesia. Kami kemudian melakukan berbagai diskusi selama beberapa waktu ke belakang agar pelaksanaan World Championship ini berjalan dengan lancar dan juga dapat menyesuaikan situasi kondisi yang ada di Indonesia,” kata Ita.

Baca Juga: PKS Tegaskan Penolakan Atlet Israel di Kejuaraan Dunia Senam 2025

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa seluruh kebijakan terkait partisipasi negara peserta dalam kejuaraan dunia gimnastik merupakan kewenangan penuh FIG, termasuk sistem registrasi dan akreditasi atlet.

“Perlu tekankan bahwa ini merupakan event resmi FIG dan Gimnastik Indonesia sebagai LOC, Local Organizing Committee atau panitia pelaksanaan. Dan terkait pelaksanaan kejuaraan ini seluruh regulasi, sistem registrasi, dan keputusan terkait partisipasi negara peserta yang sempat tidak ada sepenuhnya dalam kewenangan FIG,” ujar Ita.

Ia menambahkan bahwa FGI berharap ajang Kejuaraan Dunia Gimnastik 2025 tetap berjalan sukses dan menjadi tonggak penting bagi perkembangan olahraga gimnastik di tanah air.

“Kami mohon dukungan semua pihak agar event ini tetap menjadi ajang sportivitas dan kebanggaan Indonesia. Ini adalah kesempatan bersejarah bagi kita,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia), Raja Sapta Oktohari, juga menyampaikan pandangannya mengenai keputusan pemerintah tersebut.

“Keputusan yang diambil tentu melalui banyak pertimbangan. Justru ada kepentingan yang lebih besar yang perlu dijaga, yakni memastikan kejuaraan dunia berjalan aman, tertib, dan sukses untuk semua pihak,” kata Okto.

Baca Juga: Soal Atlet Israel di Kejuaraan Senam 2025, Menlu Sugiono: Tak Ada Permintaan Izin ke Kemenlu

Dari sisi pemerintah, Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas), Yusril Ihza Mahendra, pada Kamis (9/10) malam menegaskan bahwa Indonesia tidak akan memberikan visa kepada atlet Israel yang direncanakan tampil di ajang tersebut.

Sikap pemerintah ini, kata Yusril, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang dalam pidatonya di forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menegaskan bahwa Indonesia tidak akan menjalin hubungan diplomatik dengan Israel sebelum negara tersebut mengakui kemerdekaan Palestina.

Selain itu, Yusril menyebut kebijakan pemerintah tersebut juga merepresentasikan aspirasi publik.

Pemerintah, lanjutnya, menyadari adanya penolakan tegas dari berbagai elemen masyarakat — mulai dari organisasi keagamaan, pemerintah daerah, hingga partai politik — terhadap rencana kehadiran atlet Israel di Jakarta.

Yusril menambahkan bahwa keputusan untuk tidak memberikan visa kepada atlet Israel sudah dikoordinasikan dengan kementerian terkait di bawah koordinasi Kemenko Kumham Imipas.

Ia juga menyatakan telah berkomunikasi langsung dengan Menteri Imipas Agus Andrianto terkait pelaksanaan kebijakan tersebut.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan sikap serupa. Ia menyatakan tidak akan memberikan izin terhadap kehadiran atlet Israel di wilayahnya dan mengimbau seluruh pihak agar mempertimbangkan kembali rencana tersebut.

“Pramono pun berharap pemerintah maupun organisasi bisa berpikir seribu kali untuk mengundang atlet dari Israel,” demikian pernyataannya.

(Sumber : Antara)

x|close