Ntvnews.id, Jakarta - Informasi di atas bukan untuk menginspirasi siapa pun guna melakukan tindakan serupa. Bagi Anda yang merasakan gejala depresi dan cenderung hendak melakukan bunuh diri, segera konsultasi ke psikolog atau psikiater, serta mendatangi klinik kesehatan mental.
Warga Kelurahan Matani Satu, Kota Tomohon, Sulawesi Utara, diguncang kabar meninggalnya seorang mahasiswi berinisial EM pada Selasa, 30 Desember 2025. Mahasiswi semester VII Fakultas Ilmu Pendidikan dan Psikologi (FIPP) Universitas Negeri Manado (Unima) itu diduga mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri.
Peristiwa tersebut menjadi sorotan luas setelah sebuah surat tulisan tangan yang ditinggalkan korban beredar di media sosial. Surat itu bukan sekadar pesan terakhir, melainkan berisi pengaduan serius terkait dugaan pelecehan seksual yang dialami EM oleh seorang dosen di lingkungannya sendiri.
Kapolsek Tomohon Tengah, Iptu Stenly Tawalujan, membenarkan adanya penemuan jenazah tersebut. Ia menyampaikan bahwa jenazah korban telah dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga.
"Jenazah korban telah dibawa ke Rumah Sakit Anugerah Tomohon, selanjutnya diserahkan ke keluarga," ujar Stenly.
Surat yang kemudian menyebar luas itu ditujukan langsung kepada Dekan FIPP Unima, Aldjon Dapa. Dalam surat tersebut, EM mencantumkan identitas dirinya sebelum menguraikan pengalaman pahit yang ia alami. Ia menyebut seorang dosen berinisial DM sebagai terduga pelaku pelecehan.
Baca Juga: Kapolri Harap Sekolah di Aceh Tamiang Kembali Beroperasi 5 Januari
Korban menjabarkan kronologi kejadian yang menurut pengakuannya terjadi di lingkungan kampus. Dalam tulisannya, EM mengaku mengalami intimidasi dan pelecehan fisik setelah dijebak berada di dalam sebuah mobil, meski ia telah menangis dan memohon agar dilepaskan.
Pada bagian akhir surat, EM secara tegas menyampaikan harapannya kepada pimpinan fakultas agar kasus tersebut ditindaklanjuti dengan serius.
"Saya memohon agar pihak pimpinan dapat menangani masalah ini. Kalau bisa, berikan sanksi kepada DM. Jangan biarkan orang seperti itu," tulisnya.
Dalam surat pengaduan itu pula, EM menggambarkan dampak psikologis yang mendalam akibat peristiwa tersebut. Ia mengaku hidup dalam rasa takut, tertekan, dan trauma yang terus menghantuinya.
"Dampak yang saya rasakan adalah trauma dan ketakutan. Setiap bertemu DM, saya merasa malu jika ada mahasiswa yang melihat saya naik atau turun dari mobilnya karena bisa menjadi bahan pembicaraan. Saya merasa tertekan dengan masalah ini," tulisnya.
Pengakuan itu menggambarkan beban mental yang dipikul korban, yang tak hanya berkaitan dengan kejadian dugaan pelecehan, tetapi juga rasa cemas terhadap stigma dan pandangan lingkungan sekitarnya.
Baca Juga: Dosen di Manado Diduga Lecehkan Mahasiswi hingga Berujung Bunuh Diri
Sejak hari kejadian, surat tulisan tangan EM beserta foto oknum dosen yang disebut dalam pengaduan tersebut beredar luas di berbagai platform media sosial. Gelombang kecaman pun muncul dari berbagai kalangan, menyoroti dugaan pelecehan di lingkungan pendidikan tinggi.
Pihak Universitas Negeri Manado menyatakan telah mengambil langkah sejak menerima kabar tersebut. Rektor Unima, Dr Joseph Kambey, melalui Kepala Humas Titof Tulaka, menyampaikan bahwa pimpinan universitas segera bergerak ke lokasi kejadian dan rumah sakit.
Menurut Titof, Unima memberikan pendampingan terhadap jenazah korban, sembari menunggu penanganan dari pihak kepolisian. Jenazah EM kemudian dibawa ke rumah kerabatnya di kawasan Mapanget, Kota Manado.
"Pak Rektor sejak pertama kali menjabat menegaskan untuk mengatasi pertama segala macam pelecahan seksual di lingkungan kampus. Dan sudah meminta untuk jangan takut melapor, agar ditangani Tim Satgas PPKT," sebutnya.
Universitas juga menyatakan berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengusut tuntas kasus ini. Kematian EM meninggalkan duka mendalam sekaligus membuka kembali persoalan serius mengenai keamanan, perlindungan, dan keberanian melapor bagi korban dugaan pelecehan seksual di lingkungan kampus.
Mahasiswi di UNIMA Bunuh Diri Usai Dilecehkan Dosen (Instagram)