Insiden Terjun Payung di Pangandaran, 2 Penerjun Dinyatakan Meninggal Dunia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Des 2025, 17:18
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Polisi mengecek kondisi penerjun yang tewas dalam insiden kegiatan terjun payung yang berlangsung di wilayah Perairan Laut Bojongsalawe, Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa 30 Desember 2025. ANTARA/HO-Polres Pangandaran. Polisi mengecek kondisi penerjun yang tewas dalam insiden kegiatan terjun payung yang berlangsung di wilayah Perairan Laut Bojongsalawe, Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa 30 Desember 2025. ANTARA/HO-Polres Pangandaran. (Antara)

Ntvnews.id, Pangandaran - Kepolisian Resor Pangandaran mengonfirmasi dua orang penerjun payung meninggal dunia akibat kecelakaan saat kegiatan terjun payung di Perairan Laut Bojongsalawe, Desa Karangjaladri, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa.

Kepala Polres Pangandaran AKBP Andri Kurniawan menyebutkan korban terdiri atas seorang laki-laki bernama Rusli, kelahiran Medan 7 Oktober 1961, serta seorang perempuan bernama Widiasih, kelahiran Bandung 27 Juni 1967, warga Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung.

"Berdasarkan hasil pemeriksaan medis dinyatakan meninggal dunia akibat tenggelam," ujar Andri.

Ia menjelaskan, kegiatan terjun payung tersebut berlangsung di wilayah perairan Pangandaran sekitar pukul 11.00 WIB. Polisi kemudian menerima laporan adanya penerjun yang jatuh di perairan Laut Bojongsalawe.

Mendapatkan laporan tersebut, lanjut dia, tim gabungan yang terdiri atas Basarnas, Satuan Polairud, TNI, tenaga kesehatan, serta unsur terkait lainnya segera menuju lokasi kejadian untuk melakukan penanganan dan pencarian korban. Upaya tersebut membuahkan hasil dengan ditemukannya korban pertama, Rusli, disusul korban kedua, Widiasih, yang sempat dinyatakan hilang.

"Satu korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia akibat tenggelam, sedangkan satu korban lainnya sempat dilakukan pencarian dan kemudian dinyatakan meninggal dunia," katanya.

Andri menambahkan, Polres Pangandaran telah melakukan berbagai langkah penanganan, mulai dari mendatangi tempat kejadian perkara, berkoordinasi lintas instansi, mengevakuasi korban, hingga melaksanakan pencarian korban hilang bersama Basarnas dan pihak terkait.

Baca Juga: Ada Penerjun Payung Polri Jatuh saat Atraksi di HUT Bhayangkara, Polri: Ada Kerusakan

Ia memaparkan, peristiwa bermula saat pesawat latih Cessna 185 PK-SRC milik Fly School Ganesha lepas landas dari Bandara Nusawiru sekitar pukul 10.15 WIB dengan membawa lima atlet terjun payung.

Saat pesawat berada di ketinggian sekitar 10.000 kaki, terjadi perubahan arah angin yang cukup signifikan sehingga para penerjun kehilangan kendali serta arah pendaratan.

"Akibatnya, tiga penerjun berhasil mendarat darurat di Pantai Bojongsalawe dalam kondisi selamat, sementara dua penerjun lainnya jatuh ke perairan laut," ucapnya.

Ia menegaskan bahwa kegiatan terjun payung tersebut untuk sementara waktu dihentikan hingga batas waktu yang belum ditentukan. Selain itu, kegiatan Kejuaraan Daerah Provinsi Jawa Barat tersebut diketahui tidak terlebih dahulu diberitahukan kepada Polres Pangandaran.

Andri juga mengimbau seluruh penyelenggara kegiatan olahraga ekstrem maupun wisata udara agar selalu berkoordinasi dengan aparat keamanan serta memperhatikan aspek keselamatan dan kondisi cuaca guna mencegah kejadian serupa terulang kembali.

 

(Sumber : Antara)

 
 
 
x|close