Ntvnews.id, Banda Aceh – Ribuan masyarakat dari berbagai wilayah di Provinsi Aceh mengikuti doa dan zikir bersama dalam rangka memperingati 21 tahun bencana gempa dan tsunami Aceh, sekaligus mendoakan korban bencana banjir yang melanda sejumlah daerah di provinsi tersebut sekitar sebulan lalu.
Kegiatan doa bersama dipusatkan di Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, pada Jumat, 26 Desember 2025. Sejak pagi hari, warga terlihat memadati masjid kebanggaan masyarakat Aceh itu untuk mengikuti rangkaian acara.
Doa dan zikir bersama tersebut dihadiri Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah, unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Aceh, serta ribuan jamaah. Acara juga diisi tausiah oleh Ustadz Abdul Somad.
Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah mengatakan doa bersama tersebut digelar untuk mengenang bencana gempa dan tsunami yang terjadi 21 tahun lalu, yang menelan ratusan ribu korban jiwa.
Baca Juga: Anak-Anak Terdampak Bencana di Sumbar dan Sumut Bakal Sekolah Lagi, Aceh Menyusul
"Selain bencana 21 silam, doa bersama ini juga untuk korban bencana sebulan lalu. Gelombang dari Gunung melanda 18 dari 23 Kabupaten kota di Aceh," kata Fadhlullah.
Sementara itu, dalam tausiahnya, Ustadz Abdul Somad menyinggung berbagai pertanyaan masyarakat terkait penyebab terjadinya bencana. Menurut dia, bencana merupakan ujian dari Allah SWT kepada manusia.
Ia mengatakan dalam Al Quran dijelaskan bahwa setiap bencana telah ditetapkan dan tertulis dalam kitab Allah sebagai takdir, sehingga pasti akan terjadi.
"Inilah jawabannya. Namun, bencana tersebut juga ada andil manusia dengan merusak daratan dan laut. Pohon yang menahan air ditebang, sehingga air tidak bisa ditahan dan terjadilah banjir bandang," katanya.
Ia menambahkan bahwa kerusakan lingkungan tidak hanya disebabkan oleh pelaku penebangan hutan, tetapi juga pihak-pihak yang memberikan izin konversi lahan.
Baca Juga: Pengamat: Pengibaran Bendera GAM Cederai Perdamaian Aceh
"Ketika bencana terjadi, tidak hanya mereka yang berperan langsung dalam kerusakan, tetapi juga orang-orang yang tidak terlibat langsung seperti pejabat yang menandatangani izin. Akibatnya, masyarakat yang tidak tahu apa-apa ikut juga menjadi korban," katanya.
Doa dan zikir bersama tersebut merupakan agenda tahunan Pemerintah Aceh yang rutin dilaksanakan setiap 26 Desember untuk mengenang korban bencana gempa dan tsunami Aceh.
Bencana gempa bumi yang disusul tsunami melanda Provinsi Aceh pada Minggu, 26 Desember 2004, dan menewaskan ratusan ribu orang. Sejumlah wilayah di pesisir barat Aceh saat itu mengalami kerusakan parah akibat terjangan gelombang tsunami.
(Sumber: Antara)
Warga mengikuti doa dan zikir bersama memperingati 21 tahun bencana gempa dan tsunami serta sebulan bencana banjir di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh di Banda Aceh, Jumat, 26 Desember 2025. ANTARA/M Haris SA (Antara)