Ntvnews.id, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melaporkan perkembangan penanganan bencana di wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat kepada Presiden RI Prabowo Subianto. Terdapat penambahan personel guna menangani bencana di Pulau Sumatra.
"Melaporkan bahwa kekuatan personel Polri yang saat ini sudah tergelar ada kurang lebih 11.625 personel, terdiri dari 10.626 dari Satwil dan 999 BKO," ujar Kapolri di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat, 19 Desember 2025.
Para personel tersebut tersebar di Polda Aceh sebanyak 5.064 personel, Polda Sumatra Utara 4.277 personel, dan wilayah Sumatra Barat 2.284 personel.
Menurut Kapolri, personel Kepolisian ditugaskan untuk berbagai kegiatan, mulai dari operasi SAR, bantuan kemanusiaan, pembangunan posko satuan tugas bencana, pelaksanaan DVI, hingga trauma healing bagi korban terdampak.
"Dan juga saat ini ada 239 personel yang sedang dalam perjalanan, estimasi akan tiba di tanggal 23 Desember," ucap Sigit.
Baca Juga: Kapolri Buka Peluang Perpol Penugasan Polisi Masuk Revisi UU Polri
Di samping itu, Polri juga menyiagakan 1.000 personel tambahan yang disiapkan untuk Operasi Nataru. Menurut Kapolri, kekuatan tersebut dapat dialihkan untuk membantu wilayah bencana di Sumatra setelah operasi berakhir.
"Namun demikian, jika diperlukan kekuatan ini bisa kami dorong untuk membantu wilayah bencana Sumatra pasca Operasi Nataru," tuturnya.
Sigit juga melaporkan perekrutan 7.269 relawan yang telah didorong untuk membantu penanganan bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
Guna mendukung penanganan di lapangan, Polri telah membangun 91 posko tanggap bencana, terdiri dari 35 posko di Aceh, 19 posko di Sumut, dan 37 posko di Sumbar. Selain itu, terdapat 32 posko logistik dan 38 posko kesehatan yang tersebar di wilayah terdampak.
Untuk mendukung kebutuhan pengungsi, Polri juga mengoperasikan 21 dapur lapangan di berbagai titik. Dari aspek transportasi dan distribusi bantuan, Polri mengerahkan empat kapal, dua pesawat, dan delapan helikopter.
"Telah melakukan 346 sorti penerbangan untuk mendistribusikan bantuan logistik yang saat ini sudah kami dorong sebesar 129,7 ton," tuturnya
Kapolri mengungkapkan, Polri membagikan 86 unit Starlink untuk membantu komunikasi di wilayah terdampak bencana, terutama saat listrik sempat terputus.
Terkait infrastruktur, Polri turut membantu pembangunan dan perbaikan jembatan. Di Aceh, lima jembatan dibangun, di Sumut tiga jembatan, serta di Sumbar beberapa jembatan yang masih dalam proses pengerjaan. "Kami juga akan mendorong enam unit jembatan bailey di masing-masing provinsi, masing-masing dua unit," tandas Kapolri.
Untuk pemenuhan kebutuhan air bersih dan sanitasi, Polri menyiapkan mobil toilet, mobil tangki air, jet pump sumur bor, serta rencana pembangunan ratusan fasilitas sumur bor di wilayah Aceh dan daerah terdampak lainnya. Sigit turut melaporkan perkembangan penanganan tindak pidana lingkungan hidup di wilayah bencana.
"Untuk pengembangan tindak pidana lingkungan hidup saat ini tiga sudah kita proses, satu sidik dan dua lidik," kata dia.
Di samping itu, Polri turut membantu pengamanan dan pembersihan gereja-gereja terdampak bencana di Sumut yang tetap melaksanakan kegiatan Natal.
Kapolri menyampaikan kesiapsiagaan Polri menghadapi potensi cuaca ekstrem berdasarkan peringatan BMKG.
"Kami minta untuk disiagakan tim satgas, sehingga pada saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan semuanya dalam kondisi siap dan segera bisa melakukan langkah-langkah yang diperlukan secara cepat," tandasnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kedua dari kiri) saat melaporkan perkembangan penanganan bencana di Sumatra. (NTVNews.id)