Banjir Rendam 806 Rumah di Kota Serang, Cipocok Jaya Paling Terdampak

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Des 2025, 13:41
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Banjir di Serang Banjir di Serang (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Provinsi Banten selama tiga hari berturut-turut memicu banjir besar di Kota Serang, Banten, pada Kamis, 18 Desember 2025. Dampaknya, ratusan rumah warga di sejumlah kecamatan terendam air, disertai gangguan aktivitas masyarakat dan akses jalan utama.

Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten, banjir menjadi bencana paling dominan yang terjadi di Kota Serang. Genangan air merendam kawasan permukiman warga di beberapa kecamatan dengan ketinggian bervariasi, mulai dari 15 sentimeter hingga mencapai 80 sentimeter di titik terparah.

Kecamatan Cipocok Jaya tercatat sebagai wilayah dengan dampak paling besar. Di kawasan ini, banjir merendam sedikitnya 548 rumah warga.

Peristiwa tersebut berdampak langsung terhadap 683 kepala keluarga atau sekitar 2.730 jiwa. Tingginya muka air yang mencapai 80 sentimeter di sejumlah titik membuat aktivitas warga lumpuh dan memaksa sebagian masyarakat bertahan di dalam rumah.

Baca Juga: Menteri PU: 81 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatra Sudah Berfungsi

Banjir juga melanda Kecamatan Kasemen. Di wilayah ini, sebanyak 108 rumah warga tergenang air dengan ketinggian berkisar antara 15 hingga 30 sentimeter. Kondisi serupa turut terjadi di Kecamatan Walantaka, di mana sekitar 150 rumah terdampak genangan banjir.

Secara keseluruhan, BPBD Provinsi Banten mencatat sedikitnya 806 rumah warga di Kota Serang terdampak banjir akibat curah hujan tinggi. Selain banjir, cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut juga memicu rangkaian bencana hidrometeorologi di enam kecamatan di Kota Serang.

Angin kencang yang menyertai hujan deras dilaporkan menyebabkan kerusakan parah pada empat rumah warga hingga roboh. Tak hanya itu, dua pohon tumbang di sejumlah titik sempat menghambat akses lalu lintas dan membahayakan pengguna jalan.

Bencana lain juga terjadi di Kecamatan Taktakan. Tanah longsor dilaporkan terjadi di Kelurahan Cilowong akibat kondisi tanah yang labil setelah diguyur hujan terus-menerus. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, kejadian ini menambah daftar panjang dampak cuaca ekstrem yang melanda Kota Serang dalam beberapa hari terakhir.

Baca Juga: Polrestabes Bandung Pastikan Benda Diduga Bom di GKPS Hanya Berisi Batang Kayu

Menanggapi situasi tersebut, BPBD Provinsi Banten mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, khususnya bagi warga yang tinggal di wilayah rawan banjir, longsor, dan angin kencang. Pengguna jalan juga diminta lebih berhati-hati saat melintas di kawasan yang berpotensi terjadi pohon tumbang atau longsor.

“Warga yang bermukim di wilayah rawan bencana diimbau untuk selalu waspada. Begitu juga para pengguna jalan agar berhati-hati saat melintas di daerah yang rawan longsor dan pohon tumbang,” kata Kepala BPBD Banten, Lutfi Mujahidin, dalam keterangan persnya, dikutip Jumat, 19 Desember 2025.

Hingga saat ini, BPBD Provinsi Banten terus melakukan pemantauan intensif di lokasi terdampak serta berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat untuk penanganan darurat. Langkah tersebut dilakukan guna memastikan keselamatan warga dan meminimalkan dampak lanjutan dari bencana akibat cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi.

x|close