Ntvnews.id, Bangkok - Kementerian Pertahanan Kamboja melaporkan bahwa militer Thailand masih melakukan serangan udara serta penembakan artileri ke wilayah Kamboja. Seiring berlanjutnya eskalasi tersebut, jumlah warga sipil yang meninggal dunia di negara itu dilaporkan meningkat menjadi 17 orang.
Dilansir dari Xinhua, Kamis, 18 Desember 2025, Wakil Sekretaris Negara sekaligus Juru Bicara Kementerian Pertahanan Kamboja, Letnan Jenderal Maly Socheata, menyampaikan bahwa sejak Rabu pagi waktu setempat, pasukan Thailand mengerahkan senapan mesin berat yang terpasang di tank, drone pengebom, artileri, hingga jet tempur F-16 untuk menyerang sejumlah titik di Provinsi Oddar Meanchey, Banteay Meanchey, dan Pursat, wilayah Kamboja.
Baca Juga: Konflik Perbatasan Thailand–Kamboja Berlanjut Hingga Hari ke-11, Korban Tewas Capai 52 Orang
Socheata menjelaskan, total korban tewas dari kalangan warga sipil Kamboja dalam konflik tersebut kini mencapai 17 orang, sementara jumlah korban luka bertambah menjadi 77 orang.
Berdasarkan data resmi pemerintah, bentrokan itu juga menyebabkan lebih dari 130.000 keluarga Kamboja sekitar 438.000 jiwa terpaksa meninggalkan tempat tinggal mereka dan mengungsi ke lokasi yang dianggap lebih aman.
Ketegangan di perbatasan Kamboja dan Thailand kembali meningkat sejak 7 Desember. Kedua negara pun saling menuding satu sama lain sebagai pihak yang lebih dulu memicu serangan.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Kamboja, Letnan Jenderal Maly Socheata. (BBC)