PBB Kecam Serangan Udara Junta Mynmar ke Rumah Sakit

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Des 2025, 10:56
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
PBB PBB (Istimewa)

Ntvnews.id, New York - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyampaikan kecaman keras atas serangan udara yang terjadi baru-baru ini terhadap sebuah rumah sakit di Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Serangan tersebut dilaporkan menewaskan lebih dari 30 warga sipil serta melukai lebih dari 70 orang, termasuk pasien, perawat, dan tenaga medis.

Juru bicara PBB, Farhan Haq, dalam konferensi pers mengungkapkan keprihatinan mendalam organisasi tersebut atas laporan serangan udara di Negara Bagian Rakhine sehari sebelumnya. Ia mencatat bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut insiden tersebut sebagai serangan ke-67 terhadap fasilitas kesehatan di Myanmar yang telah diverifikasi.

Dilansir dari Anadolu, Senin, 15 Desember 2025, Haq menegaskan bahwa fasilitas medis dan warga sipil, termasuk tenaga kesehatan, wajib dihormati dan dilindungi.

Baca Juga: ASEAN Kecam Pengeboman Udara Rumah Sakit Mrauk-U di Rakhine, Myanmar

"PBB mengutuk serangan ini, yang merupakan bagian dari pola serangan yang lebih luas yang menyebabkan kerugian bagi warga sipil dan objek sipil yang terus menghancurkan komunitas di seluruh negeri," ujar Haq, sembari menyerukan semua pihak agar mematuhi kewajiban berdasarkan hukum humaniter internasional dan hukum hak asasi manusia internasional.

Sambil menyoroti meningkatnya kebutuhan kemanusiaan di Myanmar, Haq menjelaskan bahwa Rencana Kebutuhan dan Respons Kemanusiaan 2026 yang dirilis baru-baru ini menyerukan pendanaan sebesar 890 juta dolar AS. Ia memperingatkan bahwa sekitar 16,2 juta orang, termasuk lima juta anak-anak, akan membutuhkan bantuan dan perlindungan pada tahun mendatang.

Ilustrasi - Pasukan junta militer Myanmar. (ANTARA/Anadolu/py.) <b>(Antara)</b> Ilustrasi - Pasukan junta militer Myanmar. (ANTARA/Anadolu/py.) (Antara)

"Konflik dan bencana telah menyebabkan sekitar 3,6 juta orang mengungsi, dan banyak yang terpaksa mengungsi berulang kali," kata Haq.

Baca Juga: Susunan Pemain Timnas Indonesia U-22 vs Myanmar, Struick dan Mauro Starter Lagi

Sedikitnya 33 orang dilaporkan tewas dan 76 lainnya terluka akibat serangan pasukan Myanmar terhadap rumah sakit di Mrauk-U, sebuah kota yang terletak dekat perbatasan Bangladesh. Hingga kini, otoritas militer Myanmar belum mengakui telah melakukan operasi di wilayah tersebut.

Sebagai informasi, militer Myanmar mengambil alih kekuasaan pada 1 Februari 2021 dengan tuduhan adanya kecurangan dalam pemilu 2020. Kudeta tersebut mengakibatkan penahanan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi beserta sejumlah pejabat senior, memicu gelombang protes besar yang ditekan secara brutal dan kemudian berkembang menjadi perlawanan bersenjata.

x|close