Tepis Isu Purbaya Usul MBG Diganti Uang Tunai, Ini Kata Kemenkeu

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 8 Des 2025, 15:00
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa diwawancarai wartawan di sela-sela meresmikan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kemenkeu di Denpasar, Bali, Jumat, 5 Desember 2025. ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna/am. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa diwawancarai wartawan di sela-sela meresmikan Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kemenkeu di Denpasar, Bali, Jumat, 5 Desember 2025. ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna/am. (Antara)

Ntvnews.id, Bandung, Jawa Barat - Kementerian Keuangan menepis isu yang menyebut Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengusulkan agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) diubah menjadi penyaluran uang tunai. Informasi tersebut dikonfirmasi sebagai disinformasi atau hoaks.

“Beredar unggahan pada platform media sosial TikTok mengenai Menteri Keuangan yang mengusulkan MBG diganti dengan uang. Dengan ini kami menyatakan bahwa informasi tersebut merupakan hoaks,” kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kemenkeu, Deni Surjantoro, dalam pernyataan tertulis yang diterima di Bandung, Jawa Barat, Senin, 8 Desember 2025.

Deni mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap modus penipuan yang mengatasnamakan pejabat maupun pegawai Kementerian Keuangan. Ia juga mengimbau agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

Di platform TikTok, beredar unggahan berupa foto dan video yang membawa narasi bahwa Menteri Keuangan Purbaya mengusulkan penyaluran program MBG diganti dari makanan menjadi uang tunai. Unggahan tersebut dibagikan oleh berbagai akun dan memperoleh jumlah interaksi tinggi.

Baca Juga: Respons Menohok Purbaya soal Rencana Menteri Ara Bangun Rusun di Bali: Bukan Bos Saya

Sementara itu, laporan terbaru Kemenkeu mengenai perkembangan program MBG mencatat realisasi anggaran sebesar Rp41,3 triliun per 18 November 2025, atau 58,2 persen dari total pagu Rp71 triliun. Program tersebut telah menjangkau 41,9 juta penerima, dengan dukungan 15.369 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh wilayah Indonesia.

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi November 2025 di Jakarta pada Kamis, 20 November 2025, juga menyebut masih tersedia Rp30 triliun yang dapat dikucurkan untuk program MBG pada November dan Desember 2025.

“Tentu alokasi kita sesuaikan, karena target Bapak Presiden (Prabowo Subianto) adalah 82,9 juta penerima Makan Bergizi Gratis (MBG) se Indonesia,” ujar Suahasil.

Berdasarkan persebaran wilayah, Pulau Jawa menjadi penerima manfaat terbesar, yaitu 25,68 juta orang, disusul Sumatera 8,6 juta orang, Sulawesi 2,74 juta orang, Bali–Nusa Tenggara 2,15 juta orang, Kalimantan 1,70 juta orang, serta Maluku–Papua 0,69 juta orang.

Program MBG juga tercatat telah menyerap 556.735 tenaga kerja per 18 November 2025.

Menjelang penutupan tahun anggaran, pemerintah mempercepat realisasi program MBG. Anggaran yang terserap telah meningkat dua kali lipat menjadi Rp41,3 triliun per 18 November 2025, dibandingkan Rp20,6 triliun atau 29 persen dari pagu dengan jangkauan 31,2 juta penerima pada 3 Oktober 2025.

(Sumber: Antara) 

x|close