Bank Indonesia Optimis Ekonomi RI Tumbuh Positif di 2026–2027

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Des 2025, 10:10
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Presiden Prabowo bersama Menko Airlangga dan Gubernur BI Perry Warjiyo Presiden Prabowo bersama Menko Airlangga dan Gubernur BI Perry Warjiyo (Dokumentasi Media Kepresidenan)

Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan perekonomian Indonesia tetap kuat, stabil dan tumbuh relatif tinggi meski menghadapi tekanan global.

Hal ini diungkapkan di hadapan Presiden Prabowo Subianto dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 yang digelar di Graha Bhasvara Icchana, Kantor Pusat Bank Indonesia, Jakarta, Jumat 28 November 2025.

"Bapak Presiden dan hadirin yang kami hormati, Alhamdulillah kita bersyukur ekonomi nasional berdaya tahan dari rentetan gejolak global, stabilitas terjaga, pertumbuhan relatif tinggi," ucap Perry dalam sambutannya.

Perry menjelaskan sinergi antarlembaga menjadi kunci ketahanan ekonomi Indonesia di tengah gejolak global. Dengan sinergi itu, ia optimistis kinerja ekonomi Indonesia pada 2026 dan 2027 akan membaik.

"Dengan sinergi itu Insya Allah kinerja ekonomi Indonesia tahun 2026 dan 2027 akan lebih baik, pertumbuhan lebih tinggi, konsumsi dan investasi meningkat," bebernya.

Presiden Prabowo di acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 <b>(Dokumentasi Media Kepresidenan)</b> Presiden Prabowo di acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 (Dokumentasi Media Kepresidenan)

Menanggapi pemaparan itu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa perekonomian Indonesia bergerak ke arah yang semakin positif meskipun dunia tengah dihadapkan pada ketidakpastian global.

“Tadi paparan dari Menteri Koordinator Perekonomian dan paparan dari Saudara Gubernur BI, saya kira secara objektif, secara jujur bisa kita terima sebagai dua paparan yang sangat komprehensif, sangat lengkap, sangat detail, dan mencerminkan, dan memberi kepada kita gambaran kondisi ekonomi Indonesia yang sesungguhnya cukup menjanjikan, cukup menenangkan di tengah tantangan global yang penuh ketidakpastian,” ungkap Prasiden Prabowo.

Presiden juga menegaskan bahwa tren positif ekonomi tidak terlepas dari kerja sama dan sinergi besar seluruh pemangku kebijakan ekonomi, baik pemerintah pusat maupun daerah, serta lembaga keuangan dan sektor strategis.

“Saya merasa sangat dibantu oleh tokoh-tokoh kunci dalam pengelolaan ekonomi kita, saya terima kasih saya mendapat suatu takdir yang baik, saya dibantu oleh orang-orang yang hebat yang membantu Saya sehingga yang kita capai ini adalah hasil kita semua,” lanjutnyaa.

Pertumbuhan Ekonomi Tetap Solid dan Sinergi Kebijakan Jadi Kunci

Bank Indonesia memprakirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2025 berada di kisaran 4,7–5,5 persen.

Angka tersebut terus meningkat pada 2026 dan 2027 masing-masing dalam kisaran 4,9–5,7 persen dan 5,1–5,9 persen didukung oleh konsumsi dan investasi yang meningkat, serta ekspor yang cukup baik di tengah perlambatan ekonomi dunia.

Kemudian inflasi akan tetap terkendali dalam sasaran, didukung konsistensi kebijakan moneter, fiskal, serta sinergi penguatan ketahanan pangan nasional.

Presiden Prabowo bersama Gubernur BK dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 <b>(Dokumentasi Media Kepresidenan)</b> Presiden Prabowo bersama Gubernur BK dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 (Dokumentasi Media Kepresidenan)

Nilai tukar Rupiah, kata Perry, juga akan dijaga tetap stabil berkat fundamental ekonomi yang baik dan komitmen tinggi BI.

Di tengah ketidakpastian global juga stabilitas eksternal dinilai tetap terjaga. Neraca pembayaran berada dalam posisi sehat, cadangan devisa cukup kuat, pertumbuhan kredit terus meningkat, dan stabilitas sistem keuangan tetap solid.

Ekonomi dan keuangan digital Indonesia disebut tumbuh pesat, termasuk e-commerce, digital banking, serta penggunaan uang elektronik.

Untuk itu, Perry mendorong penguatan sinergi nasional untuk mempercepat transformasi ekonomi menuju struktur yang lebih produktif dan berdaya tahan.

Sinergi kebijakan perlu terus diperkuat untuk menghadapi berbagai tantangan yang semakin kompleks, yang meliputi lima area penting.

Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 <b>(Dokumentasi Media Kepresidenan)</b> Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 (Dokumentasi Media Kepresidenan)

Pertama, memperkuat stabilitas dan mendorong permintaan; kedua, hilirisasi, industrialisasi, dan ekonomi kerakyatan.

Ketiga, meningkatkan pembayaran dan pasar keuangan; keempat, akselerasi ekonomi keuangan digital nasional; dan terakhir kelima, kerja sama investasi dan perdagangan internasional.

Perry menegaskan stabilitas adalah fondasi utama bagi pertumbuhan ekonomi tumbuh tinggi dan berdaya tahan.

"Stabilitas sangat penting bagi negara manapun untuk tumbuh tinggi dan berdaya tahan. Stabilitas yang dinamis, harga-harga terkendali, rupiah stabil, ekonomi bergerak cepat, dan rakyat mendapat manfaat itulah sumitronomics," tandasnya.

x|close