Mentan Pecat Staf yang Memalak Petani Ratusan Juta Rupiah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Nov 2025, 14:11
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (depan), Wakil Menteri Pertanian Sudaryono (empat kanan baris kedua), dan jajaran Kementan dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, 28 November 2025). ANTARA/Harianto Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (depan), Wakil Menteri Pertanian Sudaryono (empat kanan baris kedua), dan jajaran Kementan dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, 28 November 2025). ANTARA/Harianto (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, memutuskan memecat seorang staf di kementeriannya yang mengaku sebagai direktur jenderal (dirjen) dan memalak petani hingga ratusan juta rupiah terkait bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan).

Amran menyampaikan dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, 28 November 2025, bahwa keputusan ini sangat berat secara pribadi karena dirinya terbiasa mengabdi dan membantu masyarakat. Namun, demi negara, seluruh penyimpangan harus ditindak karena fasilitas kementerian berasal dari pajak rakyat.

"'Lapor Pak Amran' membuahkan hasil. Ada traktor di 99 titik. Setiap (petani) 'ngambil' traktor itu (oknum staf minta) bayar. Padahal itu gratis untuk rakyat. Ada pegawai Kementerian (Pertanian), ya... diberhentikan, apa boleh buat," kata Amran.

Berdasarkan laporan masyarakat, kementerian menemukan adanya pungutan mulai Rp50 juta hingga Rp600 juta setiap pengambilan alsintan di berbagai daerah. Semua berkas kasus ini langsung diserahkan ke kepolisian untuk pemeriksaan menyeluruh.

Baca Juga: Mentan Amran Pecat Pejabat Buntut Selewengkan Lahan Negara

"Langsung tindaklanjuti kalau perlu bawa, periksa hari ini. Dan Pak Sekjen, berhentikan (staf) di kementerian. Enggak boleh. Saya sudah bilang, jangan macam-macam. Aku dapat, pasti saya pecat. Enggak boleh," tegas Amran.

Amran menegaskan bahwa praktik pemerasan terhadap petani tidak manusiawi karena mereka hidup dalam berbagai kesulitan. Negara wajib hadir untuk memastikan bantuan diberikan gratis tanpa pungutan.

Selain oknum internal, Amran menyebut ada pihak luar yang turut menipu petani dan meminta aparat kepolisian segera mengejar mereka karena aksi itu merugikan negara dan menghambat program bantuan nasional.

"Dan pelakunya dari (Kementerian) Pertanian satu. Dari luar lebih banyak. Dan aku berhentikan hari ini (yang dari Kementerian Pertanian)," ujar Amran.

Dari 99 titik yang diketahui, setiap lokasi melibatkan beberapa penerima bantuan, sehingga potensi kerugian sangat besar dan harus segera ditindak melalui penelusuran bukti serta pemeriksaan lanjutan.

Baca Juga: Purbaya Dapat Laporan PNS Bea Cukai Nongkrong di Starbucks: Kalau Ada Lagi, Saya Pecat!

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (depan), Wakil Menteri Pertanian Sudaryono (ketiga kanan), dan jajaran Kementerian Pertanian dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, 28 November 2025. ANTARA/Harianto <b>(Antara)</b> Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (depan), Wakil Menteri Pertanian Sudaryono (ketiga kanan), dan jajaran Kementerian Pertanian dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, 28 November 2025. ANTARA/Harianto (Antara)

Amran mengapresiasi keberanian masyarakat melapor. Dari 2.890 laporan yang diterima dalam satu minggu, sebanyak 504 laporan telah diverifikasi dan menjadi dasar penindakan nyata di lapangan.

Ia menekankan bahwa bantuan berupa traktor, benih, dan bibit termasuk kakao, mente, kelapa, pala, dan tebu adalah program gratis bernilai triliunan rupiah, sehingga masyarakat harus menolak dan melaporkan jika dimintai biaya. Identitas pelapor dijamin kerahasiaannya dan hanya diketahui Amran serta satu asisten pribadinya.

Oknum Kementerian Pertanian yang diberhentikan diketahui bekerja di Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, namun kerap mengaku sebagai dirjen saat bertugas di lapangan. Amran menyebut oknum tersebut mengaku menerima uang berkali-kali, meski awalnya berpura-pura khilaf.

"Dia masih muda. Aku tanya, dia langsung nangis. Nih, kamu ambil uang enggak? 'Iya, Pak khilaf'. Bagaimana khilaf? Bolak-balik ambil uang. Petani itu sudah sulit hidupnya, jangan dibikin berat," kata Amran, menceritakan percakapannya dengan oknum tersebut.

Meski begitu, Mentan tidak merinci identitas staf tersebut karena proses selanjutnya akan ditangani penyidik, sedangkan pihak luar yang terlibat tetap diburu aparat hingga tuntas. Amran menegaskan komitmennya untuk membersihkan praktik kecurangan, memastikan bantuan tepat sasaran, dan melindungi petani sebagai pilar ketahanan pangan nasional.

Baca Juga: Anita Dewi Pemilik Tumblr yang Hilang Bertemu Petugas KAI yang Dipecat

(Sumber: Antara) 

x|close