Kementerian Ekraf Apresiasi Trend Maker Summit 2025, Misi Kolaborasi Bawa Tren Ekraf Go International

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Nov 2025, 12:37
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan

Ntvnews.id, Bali, 27 November 2025 - Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Ekraf) Teuku Riefky Harsya menyampaikan bahwa kontribusi sektor ekonomi ekraf terhadap PDB Indonesia telah melampaui target tahunan, sehingga momentum ini akan diperkuat melalui penguatan kolaborasi hexahelix dan fokus membawa Intellectual Property (IP) lokal ke panggung dunia.

Hal ini disampaikan dalam Trend Maker Summit 2025 di Bali, yang menjadi panggung strategis untuk mengorkestrasi Indonesia dari konsumen tren menjadi pembuat tren internasional.

"Sekarang dibutuhkan sinergi membangun kolaborasi lintas sektor yang kuat melalui para pemangku kepentingan sampai tingkat internasional. Pendekatan hexahelix akan menjadi inovasi bersama antara pemerintah, akademisi, lembaga keuangan, media, komunitas, dan pelaku bisnis sehingga Indonesia beralih dari konsumen tren menjadi pembuat tren baru dari sisi kreativitas serta ekonomi,” ujar Menteri Ekraf di Platinum Hotel Jimbaran, Kamis, 27 November 2025.

Tak hanya itu, Menteri Ekraf juga mendorong penguatan data, pengembangan talenta, perlindungan Hak Kekayaan Intelektual, dan akses pembiayaan berkelanjutan untuk mendorong ekosistem ekraf nasional berdaya saing global.

Di sisi lain, Menteri Ekraf juga menyoroti pertumbuhan, pencapaian terkini, dan program Kementerian Ekraf pada 2026 yang mencetuskan solusi keberlanjutan dan mempengaruhi tren masa depan, seperti pelaksanaan World Conference on Creative Economy (WCCE), sebuah platform global yang berfokus pada peran ekonomi kreatif dalam pembangunan global, yang diselenggarakan di Bali. Menteri Ekraf mengharapkan dukungan, kolaborasi, dan kemitraan dari setiap orang di ruangan ini, untuk memastikan kesuksesan dan dampak globalnya.

"Bulan Oktober 2026, Indonesia akan menjadi tuan rumah World Conference on Creative Economy (WCCE) yang menjadi landasan pembentukan kebijakan ekonomi kreatif secara internasional," ungkap Menteri Ekraf.

Baca Juga: Kementerian Ekraf Latih Santri Manfaatkan Smartphone sebagai Sarana Produksi Kreatif

Di sisi lain, Menteri Ekraf menekankan pentingnya memahami pergeseran budaya, teknologi, dan perilaku konsumen yang akan berpengaruh terhadap perluasan tenaga kerja dan peningkatan kontribusi ekraf terhadap PDB.

“Kontribusi sektor ekraf terhadap PDB telah tumbuh lebih dari dua kali lipat mulai Rp 700 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp 1.500 triliun pada tahun 2024. Tentu hal ini telah melampaui target tahun 2025 yang kontribusinya setara dengan 7 persen terhadap PDB nasional," kata Menteri Ekraf.

Selanjutnya, Menteri Ekraf menjelaskan industri kreatif harus dapat menerjemahkan kesadaran tren yang memberi dampak ekonomi dan sosial melalui inovasi produk, pengalaman, dan kebijakan yang membentuk masa depan. Sebagai contoh, perlombaan Pacu Jalur yang menjadi fenomena kreativitas global dan viral di media sosial.

“Kami ingin mengapresiasi Katadata Indonesia dan OMG Consulting bersama TrendWatching atas inisiatif terhadap acara Trend Maker Summit 2025. Ini bentuk kolaborasi yang punya semangat sama bagaimana Indonesian IP bisa go international. Tentu hal ini perlu kita orkestrasi bersama sehingga lebih terstruktur dan semakin memberi dampak terhadap investasi, ekspor, lapangan kerja, begitu juga kontribusi terhadap PDB,” jelas Menteri Ekraf.

Baca Juga: Menteri Ekraf Buka ADGI Design Week 2025, Tegaskan Peran Strategis Desain bagi Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

Trend Maker Summit 2025 hadir sebagai ruang inspirasi dan pembelajaran bagi para pemimpin industri selama dua hari 27-28 November 2025. Dengan mengangkat tema Indonesia’s Innovation Journey: Inspiring the Future, acara ini turut merayakan tren dan inovasi dari Indonesia yang masih mengikuti arah tren dunia dan tidak tertutup kemungkinan untuk menciptakan tren-tren baru.

“Konferensi ini menjadi wadah pertemuan yang mana keahlian global berpadu dengan peluang lokal, memungkinkan bisnis, pembuat kebijakan, dan inovator untuk memahami dan bertindak atas kekuatan yang membentuk masa depan. Kita tidak bisa meramal masa depan, tapi kita bisa membaca tren. Acara ini membahas berbagai tren dunia yang akan kita tarik inspirasi lokalnya sehingga 2026 kita bisa memetakan dan melakukan inovasi-inovasi yang berdampak nyata,” kata Founder of OMG Creative Consulting, Yoris Sebastian.

Bali menjadi salah satu dari 15 lokasi prioritas pengembangan ekonomi kreatif yang mana potensi generasi mudanya luar biasa dengan dukungan ekosistem yang selalu mendapat pengakuan global. Kementerian Ekraf senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk mendongkrak ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional (the new engine of growth).

Turut mendampingi Menteri Ekraf yaitu Deputi Bidang Kreativitas Digital dan Teknologi, Muhammad Neil El Himam; Direktur Teknologi Digital Baru, Dandy Yudha Feryawan; dan Tenaga Ahli Bidang Isu Strategis dan Antar Lembaga, Gemintang Kejora Mallarangeng. Tampak hadir juga CEO Katadata, Metta Dharmasaputra; Founder TrendWatching, Reinier Evers; Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali, I Komang Nova Sewi Putra; dan Anggota Komisi II DPRD Provinsi Bali, I Gede Ghumi Asvatham.

x|close