Kunjungan Perdana Paus Leo XIV ke Turki

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Nov 2025, 11:08
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Paus Leo XIV. Paus Leo XIV. (ANTARA)

Ntvnews.id, Ankara - Paus Leo XIV tiba di Turki pada Kamis, 27 November 2025 untuk menjalani perjalanan internasional pertamanya sejak terpilih sebagai pemimpin Gereja Katolik. Dalam kunjungan tersebut, ia diperkirakan akan menyerukan perdamaian di Timur Tengah sekaligus mendorong persatuan di antara gereja-gereja Kristen yang selama ini terpisah.

Pemimpin Katolik asal Amerika Serikat itu menjadikan Turki—negara mayoritas Muslim—sebagai tujuan perdana guna memperingati 1.700 tahun Konsili Nicea, peristiwa bersejarah yang menghasilkan Syahadat Nicea, yakni kredo yang masih digunakan oleh mayoritas umat Kristen di seluruh dunia hingga saat ini.

Paus Leo mendarat di Ankara pada pukul 12.22 waktu setempat untuk memulai rangkaian agenda selama tiga hari sebelum melanjutkan perjalanan ke Lebanon. Kunjungan ini menjadi perhatian besar karena merupakan momen pertama baginya tampil dalam panggung internasional serta mengunjungi sejumlah situs budaya yang sensitif.

Baca Juga: Momen Bersejarah Paus Leo XIV dan Presiden Palestina Bertemu, Hal Ini yang Dibicarakan

Akademisi Italia, Massimo Faggioli, yang mengikuti isu Vatikan turut menilai pentingnya lawatan tersebut.

“Ini perjalanan yang sangat penting karena kita belum banyak mengetahui pandangan geopolitik Leo, dan ini merupakan kesempatan besar pertama untuk melihat sikapnya,” ujarnya seperti dikutip The New Arab, Kamis, 27 November 2025.

Perjalanan internasional memang menjadi bagian penting dalam tradisi kepausan modern, di mana seorang Paus memiliki ruang diplomasi luas melalui pertemuan publik, pernyataan kebijakan luar negeri, hingga hubungan antarnegara.

Paus Leo XIV terima cincin nelayan di misa khidmat pelantikan <b>(Youtube Vatican News)</b> Paus Leo XIV terima cincin nelayan di misa khidmat pelantikan (Youtube Vatican News)

Leo dipilih pada Mei lalu menggantikan Paus Fransiskus. Sebelum terpilih, namanya tidak begitu menonjol dalam forum global, mengingat ia menghabiskan sebagian besar waktunya sebagai misionaris di Peru dan baru masuk struktur administratif Vatikan pada 2023. Rencana kunjungan Paus Fransiskus ke Turki dan Lebanon sebelumnya tertunda karena kondisi kesehatan.

Selama berada di Ankara, Paus Leo dijadwalkan bertemu Presiden Tayyip Erdogan dan menyampaikan pidato kepada para pemimpin politik. Pada malam harinya, ia akan bergerak menuju Istanbul untuk bertemu Patriark Bartholomew, pemimpin spiritual umat Ortodoks yang berjumlah sekitar 260 juta jiwa.

Baca Juga: Paus Leo XIV Bertemu Presiden Palestina, Tekankan Mendesaknya Bantuan untuk Gaza

Kedua tokoh gereja tersebut juga dijadwalkan melakukan perjalanan bersama ke Iznik (Nicea) pada Jumat untuk mengenang lokasi penyusunan Syahadat Nicea serta membahas rekonsiliasi antara Gereja Katolik dan Ortodoks yang terbelah sejak Skisma Timur-Barat 1054. Dalam kunjungan ini, Leo diperkirakan akan menyampaikan pidato menggunakan bahasa Inggris, berbeda dari tradisi yang biasa dilakukan.

Lebanon akan menjadi tujuan berikutnya pada Minggu, dengan tema perdamaian menjadi fokus utama kunjungan. Negara tersebut yang memiliki populasi Kristen terbesar di Timur Tengah kini terimbas dampak perluasan konflik Gaza, terlebih setelah peningkatan tensi antara Israel dan Hizbullah.

Pekan sebelumnya, Israel dikabarkan menewaskan pejabat militer senior Hizbullah melalui serangan udara di Beirut selatan, meski kedua belah pihak berada dalam masa gencatan senjata yang dimediasi Amerika Serikat selama setahun.

Juru bicara Vatikan, Matteo Bruni, pada Senin menyampaikan bahwa pengamanan telah dipersiapkan matang untuk lawatan tersebut, namun ia enggan mengungkap detail teknis. Sementara para pemimpin politik Lebanon berharap kunjungan Paus dapat menyorot perhatian dunia serta membantu meredam potensi eskalasi serangan Israel, di tengah upaya negara itu keluar dari krisis ekonomi yang berkepanjangan dan beban pengungsi yang besar.

x|close