Banjir dan Longsor di Sumatera dan Aceh, Prabowo Minta Kementerian Gerak Cepat

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Nov 2025, 18:57
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, menjelang rapat terbatas bersama Presiden RI Prabowo Subianto, Kamis, 27 November 2025. (ANTARA/Fathur Rochman) Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya menyampaikan keterangan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, menjelang rapat terbatas bersama Presiden RI Prabowo Subianto, Kamis, 27 November 2025. (ANTARA/Fathur Rochman) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto mengerahkan seluruh kementerian dan lembaga terkait untuk mempercepat proses penanganan bencana alam yang tengah melanda sejumlah wilayah di Tanah Air, terutama di kawasan Sumatera dan Aceh.

Arahan tersebut disampaikan melalui Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya setelah mengikuti rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Kamis, 27 November 2025.

Bima menjelaskan bahwa Presiden menekankan pentingnya percepatan koordinasi lintas instansi agar penanganan bencana dapat dilakukan secara efektif dan tepat sasaran.

"Ya, Presiden minta dikoordinasikan dengan cepat, utamanya koordinasikan program-program prioritas di lapangan, sinergi antarkementerian terkait program prioritas, situasi akhir tahun, dan bergerak cepat tangani bencana."

Instruksi tersebut diberikan sebagai respons atas meningkatnya intensitas curah hujan dan potensi bencana hidrometeorologi pada periode akhir tahun.

Baca Juga: TNI AD Kerahkan Ratusan Prajurit Tangani Banjir dan Longsor di Sumatera

Kemendagri, lanjutnya, telah mengirimkan tim khusus ke sejumlah daerah berstatus rawan, termasuk Sumatera Utara, Sumatera Barat, Aceh, dan wilayah sekitarnya. Bima menambahkan bahwa Sumatera Barat juga menjadi fokus pemerintah pusat mengingat kondisi cuaca ekstrem yang tengah terjadi.

"Karena menurut BMKG, November ini memang peak-nya.”

Terkait laporan dari daerah terdampak, Bima menegaskan koordinasi masih terus berjalan secara intensif untuk memastikan penanganan di lapangan tidak terhambat.

“Kami sedang koordinasikan, ya. Kami pantau terus laporan terakhir,” ujarnya.

Baca Juga: Wamendagri Laporkan Penanganan Bencana Sumatera ke Prabowo

Ia menekankan bahwa konsolidasi cepat antara kementerian dan lembaga menjadi faktor kunci untuk memastikan penanganan bencana berjalan optimal pada periode puncak cuaca ekstrem saat ini.

Bencana hidrometeorologi diketahui sedang berdampak luas di sejumlah provinsi. Di Aceh, sembilan kabupaten/kota telah menetapkan status darurat bencana, dengan Kota Langsa menjadi salah satu lokasi terdampak paling parah hingga memaksa ribuan warga mengungsi. Di Sumatera Utara, setidaknya 13 kabupaten/kota mengalami banjir bandang dan longsor yang memerlukan penanganan darurat secara cepat.

Peringatan dini cuaca ekstrem juga telah dikeluarkan BMKG untuk wilayah lain, termasuk Sumatera Barat, Riau, Jambi, serta sebagian Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi akibat potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

(Sumber: Antara) 

x|close