Ntvnews.id, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) resmi membuka Sekolah Pemikiran Prof. Soemitro Djojohadikusumo di Kantor DPP PKB, Jakarta, Rabu, 26 November 2025. Agenda ini disebut sebagai upaya mengembalikan politik pada gagasan, setelah sekian lama dinilai terjebak dalam dinamika teknis dan pragmatis.
Wakil Ketua Umum PKB Hanif Dhakiri menyampaikan bahwa sekolah pemikiran ini lahir dari keresahan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar yang menilai politik dewasa ini kehilangan kedalaman ide dan arah nilai.
"Sebenarnya menindaklanjuti arahan dari ketua umum DPP PKB di mana Gus Muhaimin ini sebagai ketua umum kalau yang saya tangkap itu kegelisahannya terlalu banyak dari bentuk salah satunya gelisah melihat hiru pikuk politik apa serba dipenuhi dengan hal-hal teknis seakan-akan teknis pragmatis, dari gagasan mengalami erosi di dalam dunia politik sering curhat semacam itu ketemu temen di DPP PKB, jd kita lahirkanlah yang namanya sekolah pemikiran tokoh bangsa, jadi kita ingin gali pemikiran2 dan sejarah hidup dari tokoh-tokoh bangsa kita tokoh-tokoh NU tokoh-tokoh PKB juga," jelas Hanif.
Baca Juga: Banom PKB BERANI Kumpulkan Tokoh Lintas Iman untuk Perkuat Indonesia Emas 2045
Menurutnya, pilihan mengangkat figur Prof. Soemitro bukan hanya karena latar belakang keluarga yang dekat dengan pemerintahan saat ini, tetapi karena relevansi pemikirannya terhadap kondisi ekonomi dan negara.
"Profesor Sumitro ini relevan bukan semata karena anaknya menjadi presiden yaitu presiden Prabowo tetapi lebih dari itu karena gagasannya ini masih sangat relevan," ujar Hanif.
Ia kemudian menyinggung prinsip moderasi negara dalam ekonomi sebagai gagasan kunci Soemitro.
"Saya beberapa hal misalnya mencatat bahwa Profesor Sumitro satu misalnya soal negara beliau ini paling tidak suka pikiran yang terlalu negara. Jadi terlalu otoriter nggak cocok tapi yang negara yang apa itu juga nggak suka jadi ngambilnya itu ngambil yang di tengah. Cocoknya sama PKB yang moderat jadi negara harus ikut campur tetapi ada dosisnya," ucapnya.
Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar / Cak Imin di Sekolah Pemikiran Prof. Soemitro Djojohadikusumo (NTVnews.id)
Hanif juga menyampaikan bahwa dinamika hidup Soemitro yang sarat perdebatan, akademik, hingga pengasingan menjadi bahan belajar penting bagi dunia politik saat ini.
"Sejarah hidup Profesor sendiri juga menarik karena dari kampus kabinet terus kemudian perdebatan di publik bahkan sampai ke pengasingan ke situ jadi dinamikanya begitu luar biasa sehingga penting bagi kita partai politik untuk belajar juga dari pemikiran pemikiran para tokoh seperti Profesor Sumitro," katanya.
Hanif menegaskan, acara ini merupakan ikhtiar PKB untuk kembali menghadirkan gagasan di ruang politik.
"Jadi ketika politik hari ini miskin gagasan ketika politik hari ini terlalu banyak dipenuhi hiru pikuk kekuasaan maka PKB mencoba hadir dengan politik yang berbasis pada gagasan dengan apa politik yang mencoba membawa kesadaran intelektual sekaligus kesadaran sejarah agar langkah ke depan bangsa ini menjadi lebih baik dan sesuai dengan harapan founding fathers kita," pungkasnya.
Sekolah Pemikiran Prof. Soemitro (Istimewa)