Kebakaran Hebat Hanguskan 1.500 Rumah di Permukiman Kumuh Bangladesh

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 26 Nov 2025, 22:00
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Pemadam kebakaran berupaya memadamkan api di sebuah pusar perbelanjaan di Dhaka, Bangladesh, Kamis 29 Februari 2024. /ANTARA/Anadolu/py. Pemadam kebakaran berupaya memadamkan api di sebuah pusar perbelanjaan di Dhaka, Bangladesh, Kamis 29 Februari 2024. /ANTARA/Anadolu/py. (Antara)

Ntvnews.id, Dhaka - Kebakaran hebat melanda permukiman kumuh terbesar di Dhaka pada Selasa malam, menghanguskan sekitar 1.500 rumah dan membuat ribuan warga kehilangan tempat tinggal. Informasi tersebut disampaikan oleh pejabat Dinas Pemadam Kebakaran Bangladesh pada Rabu pagi, 26 November 2025.

Api berkobar di kawasan kumuh Korail, yang berada di dekat kawasan elit Gulshan dan Banani. Sebanyak 19 unit pemadam kebakaran dikerahkan dan baru berhasil mengendalikan api setelah lima jam upaya pemadaman. Petugas memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.

Baca Juga: Kebakaran Besar Melalap Kompleks Apartemen di Hong Kong, 4 Orang Tewas

Direktur Pemadam Kebakaran dan Pertahanan Sipil, Letkol Mohammad Tajul Islam Chowdhury, mengatakan bahwa jalan sempit dan material bangunan yang mudah terbakar membuat api cepat menjalar. Ia menambahkan bahwa tim akan menghitung total kerugian serta menyelidiki penyebab kebakaran, mengingat kondisi permukiman yang penuh risiko.

“Saat proses pemadaman, kami menemukan kabel listrik berserakan serta tabung gas di setiap rumah, yang sangat rawan memicu kebakaran,” ujarnya.

Korail, yang dihuni sekitar 10.000 rumah di atas lahan seluas 90 hektare, telah beberapa kali mengalami kebakaran besar dalam beberapa tahun terakhir. Kepala pemerintahan sementara, Muhammad Yunus, menyampaikan keprihatinan mendalam dan memastikan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan pemulihan. Ia juga memerintahkan investigasi menyeluruh serta langkah pencegahan yang lebih kuat agar insiden serupa tidak terulang.

(Sumber: Antara)

x|close