China Larang Impor Seafood Jepang di Tengah Meningkatnya Ketegangan Diplomatik

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Nov 2025, 04:31
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Bendera China Bendera China (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - China (Tiongkok) menegaskan kembali kepada Jepang bahwa negara tersebut akan memberlakukan larangan total terhadap seluruh produk makanan laut asal Jepang. Kebijakan ini muncul di tengah eskalasi perselisihan diplomatik antara dua kekuatan ekonomi terbesar di Asia.

Ketegangan antara Beijing dan Tokyo meningkat setelah Perdana Menteri Jepang yang baru, Sanae Takaichi, menyampaikan bahwa serangan Tiongkok terhadap Taiwan yang dapat mengancam keberlangsungan hidup Jepang berpotensi memicu respons militer dari negaranya.

Beijing menuntut agar Takaichi menarik pernyataannya tersebut. Pemerintah Tiongkok juga menyerukan warganya untuk tidak bepergian ke Jepang, menyebabkan gelombang pembatalan perjalanan yang diperkirakan akan memberi pukulan keras bagi ekonomi Jepang, yang merupakan ekonomi terbesar keempat dunia.

Baca Juga: Gila! Hampir Setengah Juta Tiket Jepang Dibatalkan Turis China dalam Tiga Hari

Sementara itu, Jepang harus menghadapi tantangan baru setelah Tiongkok beberapa bulan lalu melonggarkan sebagian pembatasan makanan laut Jepang yang sebelumnya diberlakukan akibat keputusan Tokyo membuang air limbah olahan dari PLTN Fukushima pada 2023.

“Tiongkok telah memberi tahu Jepang bahwa penerapan kembali larangan tersebut disebabkan oleh kebutuhan untuk pemantauan lebih lanjut terhadap pembuangan air tersebut,” lapor kantor berita Kyodo berdasarkan keterangan sejumlah sumber, seperti dikutip dari AsiaOne, Kamis, 20 November 2025.

Di sisi lain, Jepang memperingatkan warganya di Tiongkok agar meningkatkan kewaspadaan dan menghindari kerumunan, setelah muncul reaksi keras dari diplomat Tiongkok dan media pemerintah yang menyoroti pernyataan Takaichi. Pemerintah Jepang menyatakan bahwa pernyataan tersebut konsisten dengan sikap resmi negara, sehingga kecil kemungkinan ada perubahan kebijakan dalam waktu dekat.

Dampak Besar bagi Jepang

Bendera Jepang <b>(Antara)</b> Bendera Jepang (Antara)

Pada Juni lalu, Tiongkok menyampaikan bahwa mereka bersedia melanjutkan impor makanan laut Jepang dari seluruh prefektur, kecuali 10 dari 47 prefektur yang masih terkena pembatasan.

Jika larangan penuh diberlakukan kembali, hal ini akan menjadi pukulan signifikan bagi pelaku usaha Jepang yang berupaya kembali mengakses pasar Tiongkok—pasar yang sebelumnya menyumbang lebih dari 20 persen total ekspor makanan laut Jepang.

Sebanyak hampir 700 eksportir Jepang telah mengajukan pendaftaran ulang untuk mengirim produk mereka ke Tiongkok, namun hingga kini hanya tiga perusahaan yang memperoleh persetujuan, menurut Menteri Pertanian Jepang, Norikazu Suzuki.

Sebelum larangan tahun 2023 diberlakukan, Tiongkok merupakan pembeli kerang terbesar dari Jepang serta importir utama produk teripang.

Baca Juga: China Rancang Aturan Baru, Akselerasi Mobil Dibatasi Saat Dinyalakan

Yang lebih mendesak, boikot perjalanan dari Tiongkok diprediksi akan membawa dampak ekonomi yang lebih luas bagi Jepang yang saat ini tengah menghadapi tekanan ekonomi.

Sektor pariwisata, yang menyumbang sekitar 7 persen dari total PDB Jepang menurut data Dewan Perjalanan & Pariwisata Dunia, menjadi salah satu sumber pertumbuhan utama dalam beberapa tahun terakhir. Wisatawan dari daratan Tiongkok dan Hong Kong menyumbang sekitar seperlima dari total kunjungan wisata.

Lebih dari 10 maskapai Tiongkok dilaporkan telah menawarkan pengembalian dana untuk perjalanan menuju Jepang hingga 31 Desember. Salah satu analis maskapai memprediksi bahwa sekitar 500.000 tiket sudah dibatalkan.

Seorang pegawai bank milik negara Tiongkok mengungkapkan bahwa para manajer telah memberikan arahan informal pada Selasa lalu, bahwa permohonan perjalanan ke Jepang “tidak akan disetujui untuk sementara waktu.” Pegawai tersebut enggan disebutkan namanya karena isu tersebut sangat sensitif.

TERKINI

Rusia Kritik Resolusi DK PBB soal Gaza

Luar Negeri Kamis, 20 Nov 2025 | 05:35 WIB

Arab Suadi Bakal Normalisasi Hubungan dengan Israel, Jika...

Luar Negeri Kamis, 20 Nov 2025 | 05:20 WIB

Pria Jadi Korban Pembacokan Sekelompok Pemuda di Koja

Metro Kamis, 20 Nov 2025 | 04:47 WIB

Serangan Rusia Runtuhkan Permukiman di Ukraina, 9 Warga Tewas

Luar Negeri Kamis, 20 Nov 2025 | 04:42 WIB

Geger Kebakaran Tempat Bersejarah Akibat Kelalaian Wisatawan

Luar Negeri Kamis, 20 Nov 2025 | 04:29 WIB

KPK Diminta Usut Dugaan Korupsi di Subang

News Rabu, 19 Nov 2025 | 23:00 WIB
Load More
x|close