Ntvnews.id, Hong Kong - Pemerintah Hong Kong mengeluarkan peringatan bagi warganya yang hendak bepergian ke Jepang maupun yang saat ini tinggal di negara tersebut agar meningkatkan kewaspadaan. Imbauan ini muncul setelah pemerintah China memperingatkan warganya terkait pernyataan Perdana Menteri Jepang tentang Taiwan.
Dilansir dari NHK, Senin, 17 November 2025, pengumuman resmi Hong Kong itu disampaikan melalui situs Biro Keamanan Hong Kong. Sejak pertengahan 2025, tercatat adanya peningkatan insiden serangan terhadap warga negara Tiongkok di Jepang.
Baca Juga: Taman Hiburan Pokémon Pertama “PokePark Kanto”, Siap Dibuka di Jepang Februari 2026
Biro Keamanan tersebut juga menekankan agar wisatawan Hong Kong selalu memperhatikan pengumuman dari Kedutaan Besar maupun Konsulat Jenderal Tiongkok yang berada di Jepang.
Langkah tersebut diambil setelah Kementerian Luar Negeri China pada Jumat mengeluarkan pernyataan yang mendesak warga negaranya untuk sementara waktu tidak melakukan perjalanan ke Jepang.
Hal itu merupakan respons atas pernyataan Perdana Menteri Jepang Takaichi Sanae terkait Taiwan. Sebelumnya, pada awal bulan ini, PM Takaichi menyampaikan di Parlemen Jepang bahwa keadaan darurat militer di Taiwan dapat dianggap sebagai situasi yang mengancam kelangsungan hidup Jepang.
Trump dan PM Jepang Sanae (Tiktok)
Jepang sendiri merupakan salah satu destinasi wisata favorit bagi penduduk Hong Kong. Data Organisasi Pariwisata Nasional Jepang menunjukkan bahwa sekitar 2,68 juta wisatawan Hong Kong mengunjungi Jepang sepanjang 2024—angka kelima terbesar berdasarkan negara atau wilayah asal wisatawan.
Pemerintah China secara resmi menyerukan kepada warganya untuk tidak melakukan perjalanan ke Jepang. Imbauan ini muncul setelah Beijing melayangkan protes atas pernyataan PM Jepang Sanae Takaichi yang mengindikasikan kemungkinan keterlibatan Jepang apabila pecah perang antara China dan Taiwan.
Baca Juga: Situasi Memanas, China Minta Warga Tahan Diri Berpergian ke Jepang
Menurut AFP, komentar PM Takaichi pada 7 November tersebut dipandang luas sebagai sinyal bahwa serangan China ke Taiwan berpotensi memicu keterlibatan militer Tokyo. Taiwan, yang diklaim China, hanya berjarak sekitar 100 kilometer dari pulau terdekat Jepang.
Sebelumya, Beijing menyatakan telah memanggil duta besar Jepang untuk memberikan penjelasan. Sementara itu, Tokyo pun memanggil duta besar China terkait sebuah unggahan daring yang dianggap “tidak pantas” dan kini telah dihapus.
Pemerintah Jepang kemudian menyampaikan keberatan setelah China mengimbau warganya menghindari perjalanan ke Jepang. Ketegangan dua negara akibat komentar PM Sanae Takaichi mengenai Taiwan tersebut belum menunjukkan tanda-tanda mereda.
Mengutip AP News, pemerintah Tokyo melalui Kepala Sekretaris Kabinet Minoru Kihara melayangkan protes dan mendesak China untuk mengambil “langkah yang semestinya” sebagaimana diberitakan oleh Kyodo News Service.
Gedung Konsulat Jenderal RI (KJRI) di Hong Kong, China. (Antara)