Ntvnews.id, Bangka Belitung - TNI kembali menunjukkan kemampuan operasi terpadu yang solid melalui Latihan Integrasi TNI Tahun 2025 yang digelar di perairan Belinyu, Bangka Belitung, Rabu, 19 November 2025. Dalam demonstrasi operasi laut tersebut, unsur TNI Angkatan Laut KRI Surik-645 dan KRI Alamang-644 menjadi bagian utama skenario yang mensimulasikan penindakan pelanggaran di laut. Menteri Pertahanan dan Panglima TNI turut meninjau langsung jalannya operasi sebagai bagian dari agenda puncak latihan.
Keterlibatan kedua KRI itu menggambarkan kesiapan TNI dalam menghadapi berbagai potensi ancaman di laut. Kehadiran Menhan dan Panglima TNI juga disebut sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan kesiapsiagaan, interoperabilitas, dan sistem komando terpadu dalam operasi gabungan.
Pada skenario latihan, kedua kapal perang tersebut melaksanakan pelayaran di wilayah Bangka Belitung sebagai bagian dari operasi gabungan. Sistem komando terpadu yang terhubung dengan pos-pos kendali lintas matra mendeteksi dua kontak sasaran yang diduga melakukan pelanggaran, yakni KM Carly (kapal kayu) dan SPOB Tarsus Alfa 07.
Operasi Gabungan Laut–Udara TNI Berhasil Amankan Dua Kapal Pembawa Pasir Timah Ilegal (Puspen TNI)
Kedua kapal itu digambarkan berupaya melarikan diri saat akan diperiksa unsur TNI AL. Dengan dukungan kendali operasi terpadu, unsur KRI segera menjalankan peran tempur bahaya kapal permukaan dan melakukan intercept untuk menghentikan pergerakannya.
Setelah tembakan peringatan dilepaskan, KRI Surik-645 dan KRI Alamang-644 melakukan prosedur pemeriksaan dan penggeledahan, termasuk pengerahan skoci untuk mendekati kapal sasaran. Unsur udara TNI turut memperkuat operasi lewat pengawasan udara, manuver taktis, serta penurunan pasukan guna mempercepat pelaksanaan Visit, Boarding, Search, and Seizure (VBSS). Dari hasil VBSS tersebut ditemukan indikasi kuat bahwa dua kapal itu membawa muatan pasir timah ilegal yang diduga akan diselundupkan keluar daerah.
Operasi Gabungan Laut–Udara TNI Berhasil Amankan Dua Kapal Pembawa Pasir Timah Ilegal (Puspen TNI)
Seluruh hasil pemeriksaan dilaporkan berjenjang kepada Pos Komando Latihan Integrasi TNI, yang mencerminkan koordinasi sistem komando antar matra. Selanjutnya, kedua kapal diserahkan kepada Pangkalan TNI AL Bangka Belitung (Lanal Babel) untuk proses lanjutan, sedangkan muatan yang ditemukan dilimpahkan kepada instansi terkait, yaitu ESDM Babel.
Pelaksanaan Latihan Terintegrasi TNI 2025 ini menegaskan komitmen TNI sebagai satu kesatuan pertahanan negara yang siap menjaga kedaulatan, mempertahankan keutuhan NKRI, serta melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia dari berbagai bentuk ancaman.
Operasi Gabungan Laut–Udara TNI Berhasil Amankan Dua Kapal Pembawa Pasir Timah Ilegal (Puspen TNI)