Viral Tikus Berkeliaran di Ruang NICU Rumah Sakit, 2 Bayi Meninggal Dunia Gegara Digigit

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 18 Nov 2025, 12:27
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Tikus di Kamar NICU Rumah Sakit India Tikus di Kamar NICU Rumah Sakit India (Instagram)

Ntvnews.id, India - Dua bayi baru lahir meninggal secara beruntun dalam dua hari di rumah sakit pemerintah MY Hospital, Indore, Madhya Pradesh, India, pada September 2025. Kedua bayi tersebut sedang dirawat di ruang perawatan intensif neonatal (NICU) dan dilaporkan mengalami gigitan tikus.

Video yang memperlihatkan tikus berkeliaran di dalam NICU menjadi viral di media sosial, memicu kemarahan dan keprihatinan warganet. Kejadian ini menyoroti pentingnya kebersihan dan keamanan di ruang rumah sakit yang merawat bayi dengan kondisi kritis.

Bayi pertama adalah seorang bayi perempuan berusia 15 hari dengan anemia kongenital. Berat badannya hanya sekitar 1 kg, dan ia dirawat menggunakan ventilator.

Baca Juga: Polres Tangsel Periksa 6 Saksi Kasus Perundungan SMPN 19

“Bayi itu mengalami gigitan tikus di jari tangannya,” ujar laporan rumah sakit.

Sementara bayi kedua merupakan bayi yang dirujuk dari Dewas dengan berat 1,6 kg, juga memiliki kondisi medis serius.

“Gigitan tikus juga ditemukan pada bayi tersebut,” catat pihak rumah sakit.

Meskipun demikian, rumah sakit menekankan bahwa gigitan tikus bukan penyebab utama kematian kedua bayi.

Dr. Jitendra Verma, Wakil Superintendent MY Hospital, menjelaskan bahwa gigitan tikus di jari adalah kecil. Kematian terjadi karena anemia kongenital. Ia juga mengakui bahwa seekor tikus besar telah terlihat berkeliaran di NICU selama beberapa hari sebelum tragedi ini terjadi.

Baca Juga: Menteri PPPA Desak Pengusutan Tuntas Kasus Perundungan SMPN 19 Tangsel

Masalah tikus ternyata tidak hanya terjadi di NICU. Hewan pengerat ini juga dilaporkan berkeliaran di gedung-gedung sekitar, termasuk rumah sakit anak (Children’s Hospital), TB Center, dan Rumah Sakit Kanker.

Menurut manajemen rumah sakit, infestasi tikus dipicu oleh hujan dan genangan air di lubang-lubang tikus, serta adanya karung makanan terbuka yang dibawa pengunjung.

Menanggapi kasus ini, pemerintah setempat memberikan sanksi tegas: denda sebesar 100 ribu rupee (sekitar Rp18,9 juta) kepada perusahaan pengendali hama, penghentian kontrak, serta penangguhan beberapa petugas rumah sakit.

Namun, perhatian utama bukan hanya pada keberadaan tikus. Kasus ini juga menyoroti kelemahan sistem administrasi rumah sakit, menunjukkan bahwa keamanan dan kebersihan di ruang perawatan intensif bayi memerlukan perhatian serius agar tragedi serupa tidak terulang.

x|close