Ntvnews.id, New Delhi - Sembilan orang meninggal dunia setelah bahan peledak hasil sitaan tiba-tiba meledak di sebuah kantor polisi di wilayah Kashmir yang berada di bawah administrasi India. Sebanyak 31 orang lainnya turut mengalami luka-luka dalam peristiwa yang terjadi pada Jumat, 14 November 2025 malam tersebut. Ledakan ini terjadi di Nowgam, hanya berselang beberapa hari setelah insiden ledakan mobil di New Delhi yang merenggut 12 korban jiwa.
Dilansir dari AFP, Senin, 17 November 2025, bahan peledak yang meledak di kantor polisi itu sebelumnya ditemukan di Faridabad, Haryana, India utara pada awal pekan. Temuan tersebut terjadi hanya beberapa jam sebelum ledakan besar di Delhi.
Bahan peledak tersebut telah dikirim untuk dilakukan pemeriksaan forensik lebih lanjut sejak Kamis, sebagaimana dipaparkan oleh Direktur Jenderal Polisi daerah tersebut, Nalin Prabhat. Dia menjelaskan bahwa prosedur penanganannya dilakukan dengan "sangat hati-hati karena sifatnya yang tidak stabil dan sensitif".
Baca Juga: Ledakan di Red Fort New Delhi, KBRI Imbau WNI di India Tingkatkan Kewaspadaan
Namun, Prabhat menegaskan bahwa "sayangnya selama proses ini (pada Jumat) sekitar pukul 23.20, terjadi ledakan yang tidak disengaja", sebagaimana diungkapkannya kepada media.
Para korban dalam kejadian ini terdiri dari anggota kepolisian, tim forensik, dua fotografer, serta sejumlah pegawai dari pemerintahan setempat. Akibat ledakan tersebut, "Bangunan kantor polisi rusak parah dan bangunan-bangunan di sekitarnya terdampak", ujarnya lebih lanjut.
Baca Juga: Tabrakan di Telangana India 20 Korban Tewas
Ledakan ini terjadi hanya beberapa hari setelah insiden besar lainnya pada Senin sebelumnya, yang mengakibatkan sedikitnya 12 orang meninggal dunia dan mencederai 30 orang di ibu kota India, New Delhi.
Peristiwa ini menjadi salah satu insiden keamanan terbesar sejak 22 April, ketika 26 warga sipil mayoritas beragama Hindu tewas dalam serangan di lokasi wisata Pahalgam, Kashmir yang dikelola India, dan memicu ketegangan dengan Pakistan.
Pemerintah India sebelumnya, pada Rabu, telah berjanji untuk membawa "para pelaku, kaki tangan, dan sponsor mereka" ke pengadilan terkait ledakan mobil mematikan di New Delhi tersebut, sambil menyebut kejadian itu sebagai aksi terorisme.
Ilustrasi ledakan. (ANTARA)