Ntvnews.id, Jakarta - Seorang guru di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, menyampaikan permintaan maaf setelah videonya yang menampilkan kondisi bangunan sekolah rusak beredar luas. Guru tersebut, Ahmad Firman DM dari SDN 156 Kalukubodo, sebelumnya dipanggil oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bulukumba untuk dimintai klarifikasi.
Dalam video permintaan maafnya, Firman mengakui penyesalannya atas tindakan tersebut. Ia menegaskan komitmennya untuk mendukung terciptanya lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
"Saya sangat menyesal atas tindakan yang saya lakukan dan berkomitmen bersama dengan warga sekolah lainnya untuk mewujudkan sekolah yang aman, nyaman, dan menyenangkan, dan bebas dari segala kekerasan," ujar Firman dalam video yang beredar.
Baca Juga: Guru di Bulukumba Digerebek Istri Saat Mesum di Mobil Ambulans Puskesmas
Firman juga menyatakan kesediaannya menerima sanksi bila kembali mengulangi tindakan serupa. Meski demikian, permintaan maaf tersebut disampaikannya secara terbuka sebagai bentuk tanggung jawab pribadi.
"Demikian pernyataan ini saya buat dengan ketentuan bilamana saya menuliskan keterangan yang salah, yang tidak benar, dan kembali mengulangi perbuatan tidak menyenangkan, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku," ujarnya.
Kepala Disdikbud Bulukumba, Andi Buyung Saputra, menegaskan bahwa permintaan maaf itu murni kehendak Firman. Ia menampik adanya tekanan atau paksaan selama proses klarifikasi.
"Kita tidak bisa komentari itu karena kan hak beliau. Di video juga kan dibilang di situ tidak ada tekanan," jelas Buyung.
Buyung mengatakan pihaknya memanggil Firman untuk meluruskan informasi yang dinilai tidak tepat pada video tersebut. Menurutnya, narasi yang disampaikan guru itu menimbulkan kesan seolah peristiwa tersebut membahayakan siswa.
Baca Juga: Tampang Pelaku Penganiayaan Bocah 10 Tahun di Bulukumba
"Nah, setelah kita klarifikasi, ternyata memang ada disinformasi yang disampaikan," katanya.
"(Di dalam video yang direkam guru dinarasikan) informasi yang membahayakan anak-anak. Di situ kan tidak ada aktivitas pembelajaran. Jadi saya rasa ada disinformasi yang perlu diluruskan. Mungkin karena itu guru tersebut minta maaf karena membuat informasi yang kurang tepat," tambahnya.
Dalam video sebelumnya, Firman memperlihatkan salah satu ruangan sekolah dengan kondisi atap-plafon ambruk. Potongan seng dan lembaran kalsiboard terlihat berserakan di lantai. Ia menyebut atap tersebut nyaris menimpa siswa dan berharap pemerintah segera memperbaiki fasilitas sekolah.
Namun, pihak sekolah menjelaskan bahwa kerusakan itu terjadi akibat angin kencang dan bukan saat proses belajar berlangsung. Video itu sempat mendapat perhatian publik, hingga akhirnya Firman menyampaikan permintaan maaf dan meluruskan konteks kejadian.
Guru di Bulukumba (Instagram)