Bangunan SDN di Garut Ambruk Dihantam Cuaca Ekstrem, Siswa Belajar di Rumah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Nov 2025, 17:22
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Sejumlah petugas megecek kondisi bangunan sekolah yang ambruk di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin, 10 November 2025. (ANTARA/HO-Camat Cibalong) Sejumlah petugas megecek kondisi bangunan sekolah yang ambruk di Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin, 10 November 2025. (ANTARA/HO-Camat Cibalong) (Antara)

Ntvnews.id, Garut – Sebuah bangunan ruang kelas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Najaten 1, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, ambruk pada Senin, 10 November 2025 dini hari. Peristiwa ini diduga akibat cuaca ekstrem dan kondisi bangunan yang sudah tua.

Camat Cibalong, Galih Mawariz, membenarkan insiden tersebut dan memastikan tidak ada korban karena terjadi di luar jam belajar. “Kejadiannya tadi dini hari, bangunan atapnya semua ambruk,” ujar Galih saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin, 10 November 2025 sore.

Ia menjelaskan bahwa lokasi sekolah berada di daerah pelosok, sekitar satu jam perjalanan dari kantor kecamatan. Menurutnya, kondisi bangunan memang sudah memprihatinkan dan sebelumnya juga pernah mengalami kerusakan serupa. “Ini kejadian yang kedua kali terjadi sebenarnya, kejadian pertama pada bulan kemarin satu kelas ambruk, sekarang ambruk lagi sisi kelas lainnya,” katanya.

Baca Juga: 772 Rumah di Kecamatan Mande Rusak Diterjang Cuaca Ekstrem

Setelah kejadian, pihak kecamatan bersama unsur Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) langsung meninjau lokasi. Demi keselamatan siswa dan guru, kegiatan belajar mengajar dihentikan sementara. “Pemerintah kecamatan sudah melaporkan kejadian tersebut ke Pemerintah Kabupaten Garut, yang selanjutnya dari Dinas Pendidikan Garut akan mengecek langsung kondisi bangunan,” ujar Galih.

Baca Juga: Banjir Bandang Terjang Garut, Ratusan Rumah di Sukalaksana Terendam Hingga 1 Meter

Ia menambahkan bahwa bangunan SDN Najaten 1 terakhir dibangun pada tahun 2000 dan memiliki empat ruangan, terdiri atas satu ruang guru sekaligus kepala sekolah, serta tiga ruang kelas yang disekat untuk kegiatan belajar siswa kelas 1 hingga 6. “Sekarang sedang menunggu pengecekan oleh dinas, mudah-mudahan secepatnya bisa diperbaiki,” kata Galih.

Sementara itu, sebanyak 90 siswa terpaksa belajar di rumah hingga waktu yang belum ditentukan. “Sementara dikosongkan dulu, tidak ada kegiatan belajar mengajar karena kondisinya sudah ambruk,” ujarnya menegaskan.

(Sumber: Antara)

x|close