Cuaca Ekstrem, 24 Desa di Cilacap Terdampak Banjir dan Longsor

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Nov 2025, 11:02
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Warga bergotong royong melakukan penanganan darurat untuk memperkuat tanggul Sungai Citanduy yang terkikis air di Desa Rawaapu, Kecamatan Patimuan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Rabu 13 November 2025. ANTARA/HO-Pemdes Rawaapu Warga bergotong royong melakukan penanganan darurat untuk memperkuat tanggul Sungai Citanduy yang terkikis air di Desa Rawaapu, Kecamatan Patimuan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Rabu 13 November 2025. ANTARA/HO-Pemdes Rawaapu (Antara)

Ntvnews.id, Cilacap - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, melaporkan bahwa sebanyak 24 desa di wilayah tersebut terdampak banjir dan tanah longsor akibat cuaca ekstrem yang terjadi sejak Sabtu 8 November hingga Selasa 11 November 2025.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap, Budi Setyawan, menyampaikan bahwa hasil asesmen menunjukkan 14 desa di tujuh kecamatan terdampak banjir, sementara 10 desa di enam kecamatan lainnya dilanda longsor.

“Hingga pagi ini 13 November 2025, banjir masih terjadi di sejumlah wilayah Kecamatan Majenang dan Wanareja. Beberapa titik longsor juga ada di Kecamatan Karangpucung, Cimanggu, dan Majenang,” kata Budi di Cilacap, Kamis.

Ia menegaskan, peristiwa bencana tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, sementara nilai kerugian masih dalam proses perhitungan.

Budi menambahkan, hingga Kamis 13 November pagi, tim BPBD bersama aparat desa dan masyarakat masih melakukan penanganan darurat di sejumlah lokasi terdampak. Salah satu fokus utama adalah memperkuat tanggul sementara di Sungai Citanduy, terutama di wilayah Desa Rawaapu, Kecamatan Patimuan.

“Kemarin dari BBWS (Balai Besar Wilayah Sungai) Citanduy telah mengecek lokasi dan berencana untuk segera melakukan penanganan terhadap tanggul yang terkikis air tersebut,”
ujarnya.

Baca Juga: Bangunan SDN di Garut Ambruk Dihantam Cuaca Ekstrem, Siswa Belajar di Rumah

Dihubungi terpisah, Kepala Desa Rawaapu, Bambang Wiantoro, menjelaskan bahwa hujan lebat sejak akhir pekan lalu telah meningkatkan debit air Sungai Citanduy, yang diperparah dengan masuknya banjir rob ke sungai di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Barat itu.

“Kondisi tersebut mengakibatkan tanggul Sungai Citanduy yang berada di wilayah Desa Rawaapu terkikis di sejumlah lokasi, namun air dari sungai tidak sampai masuk ke permukiman maupun menggenangi ruas Jalan Lintas Selatan Selatan (JLSS) atau jalur pantai selatan,”
katanya.

Terkait foto banjir Sungai Citanduy yang beredar di media sosial, Bambang memastikan bahwa lokasi dalam gambar tersebut bukan di Rawaapu, melainkan di Majingklak, Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

“Itu di Majingklak, sudah dekat muara, dan tanggulnya kecil. Kalau di Rawaapu masih aman, tidak sampai ke permukiman maupun mengenangi jalan,”
ujarnya.

Ia juga menuturkan bahwa sejak Rabu 13 November 2025, warga bersama petugas telah bergotong royong memperkuat tanggul yang sempat terkikis hingga hampir 50 persen.

“Hari ini masih ada aktivitas pemasangan bambu dan karung (berisi pasir) untuk menahan gelombang,” kata Bambang.

(Sumber : Antara)

x|close