Peru Putus Hubungan Diplomatik dengan Meksiko Usai Berikan Suaka Mantan PM

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Nov 2025, 12:41
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Luar Negeri Peru Hugo de Zela. ANTARA/Anadolu/aa. Menteri Luar Negeri Peru Hugo de Zela. ANTARA/Anadolu/aa. (Antara)

Ntvnews.id, Istanbul – Pemerintah Peru pada Senin, 3 November 2025, mengumumkan pemutusan hubungan diplomatik dengan Meksiko setelah negara itu memberikan suaka politik kepada mantan Perdana Menteri Betssy Chavez, yang tengah diselidiki terkait upaya kudeta pada 2022.

“Hari ini kami terkejut dan sangat menyesalkan keputusan Meksiko memberikan suaka kepada Betssy Chavez, tersangka utama dalam upaya kudeta yang dilakukan mantan presiden Pedro Castillo,” kata Menteri Luar Negeri Peru, Hugo de Zela, dalam konferensi pers di Lima.

“Atas tindakan tidak bersahabat ini, serta campur tangan berulang dari pemerintah Meksiko dalam urusan dalam negeri Peru, pemerintah memutuskan hubungan diplomatik dengan Meksiko,” ujarnya.

Baca Juga: Menilik Sebab Peru Putus Hubungan Diplomatik dengan Meksiko

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Meksiko menyatakan menyesalkan keputusan Peru, namun menegaskan bahwa pemberian suaka kepada Chavez sesuai dengan hukum internasional.

“Meksiko menolak keputusan sepihak Peru yang berlebihan dan tidak proporsional terhadap tindakan sah pemerintah Meksiko yang sejalan dengan hukum internasional dan bukan merupakan intervensi,” demikian pernyataan resmi kementerian tersebut.

Ketegangan antara kedua negara meningkat sejak Desember 2022, saat Presiden Pedro Castillo mencoba membubarkan Kongres Peru di tengah kebuntuan politik. Castillo, mantan guru pedesaan dan pemimpin serikat guru, kemudian ditangkap saat menuju Kedutaan Besar Meksiko di Lima untuk mencari perlindungan.

Baca Juga: Presiden Iran Desak Negara Muslim Putus Hubungan dengan Israel

Sebelumnya, Meksiko telah memberi suaka kepada istri dan anak-anak Castillo, yang memicu Peru mengusir duta besar Meksiko dan menarik duta besarnya dari Mexico City.

Chavez, yang saat itu menjabat perdana menteri, juga didakwa terlibat dalam upaya kudeta. Ia kini dibebaskan dengan jaminan sambil menunggu persidangan.

Jaksa menuntut hukuman penjara 25 tahun bagi Chavez dan 34 tahun untuk Castillo. Keduanya membantah tuduhan tersebut, dengan Castillo menegaskan bahwa ia tidak pernah bermaksud melakukan pemberontakan terhadap negara.

(Sumber: Antara) 

x|close