Ini Identitas 10 Orang yang Ditangkap dalam OTT Gubernur Riau

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Nov 2025, 23:21
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Penulis & Editor
Bagikan
Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Budi Prasetyo memberikan keterangan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta. Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Budi Prasetyo memberikan keterangan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap identitas sepuluh orang yang diamankan dalam operasi tangkap tangan (OTT) terkait Gubernur Riau, Abdul Wahid.

“Kepala daerah atau Gubernur Riau, Kepala Dinas PUPRPKPP, Sekdis (Sekretaris Dinas) PUPRPKPP, kemudian lima Kepala UPT (Unit Pelaksana Teknis), dan juga dua pihak swasta yang merupakan tenaga ahli ataupun orang kepercayaan dari Gubernur Riau,” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa, 4 November 2025.

Dari informasi yang diperoleh, selain Gubernur Riau Abdul Wahid, pihak lain yang turut diamankan yaitu Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (PUPRPKPP) Riau, Muhammad Arif Setiawan; Sekretaris Dinas PUPRPKPP Riau, Ferry Yunanda; serta dua orang dekat Gubernur, yakni Tata Maulana dan Dani M. Nursalam, yang masing-masing disebut sebagai orang kepercayaan dan tenaga ahli Gubernur Riau.

“Saat ini masih berlangsung pemeriksaan terhadap 10 orang tersebut,” kata Budi melanjutkan.

Ia menambahkan bahwa KPK telah menetapkan tersangka dalam kasus ini pasca-OTT dilakukan.

Sebelumnya, pada 3 November 2025, KPK membenarkan penangkapan Gubernur Riau Abdul Wahid bersama sembilan orang lainnya dalam operasi tangkap tangan. Penangkapan tersebut menjadi OTT keenam yang dilakukan lembaga antirasuah sepanjang tahun 2025.

Pada Maret 2025, KPK memulai OTT pertama tahun ini dengan menangkap anggota DPRD dan pejabat Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.

Operasi kedua digelar pada Juni 2025 terkait dugaan suap proyek pembangunan jalan di Dinas PUPR Provinsi Sumatera Utara serta Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Sumut.

OTT ketiga berlangsung pada 7–8 Agustus 2025 di Jakarta, Kendari (Sulawesi Tenggara), dan Makassar (Sulawesi Selatan), berkaitan dengan dugaan korupsi proyek pembangunan rumah sakit umum daerah di Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara.

Selanjutnya, OTT keempat dilakukan di Jakarta pada 13 Agustus 2025 terkait dugaan suap kerja sama pengelolaan kawasan hutan.

Sementara OTT kelima melibatkan kasus dugaan pemerasan dalam pengurusan sertifikasi K3 di Kementerian Ketenagakerjaan yang menyeret Immanuel Ebenezer Gerungan, mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan.

(Sumber: Antara)

x|close